
PeluangNews, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pemerintah menargetkan apotek desa di bawah Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes/KDMP) menjadi alternatif utama masyarakat untuk mendapatkan obat-obatan dengan harga lebih murah.
Harga obat di apotek desa, kata Dante, bisa ditekan hingga 20% atau lebih murah dibandingkan ritel modern seperti Indomaret.
“Kopdes Merah Putih di Indonesia mencapai lebih dari 80.000 unit, dan setiap unit memiliki tempat penjualan obat,” katanya, ditemui di Gedung Kementerian Koperasi, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Dengan jumlah itu, lanjut dia, daya beli Kopdes terhadap pemasok obat akan sangat besar, sehingga dalam perhitungan Wamenkes, harga obat yang dibeli bisa mendapatkan potongan alias diskon sekitar 40-50% dari harga normal.
Menurut Dante, potongan harga itu memungkinkan apotek desa menjual obat bebas dengan harga 10–20% lebih murah dibandingkan ritel modern seperti Indomaret, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Kami (Kopdes) kapasitasnya 80.000 di seluruh Indonesia, kalau dalam estimasi saya hitung-hitungan saya mungkin sekitar 40-50% dari harga obat bisa diskon, sehingga nanti, kalau mereka menjual obat bebas misalnya, itu mereka akan jual obat yang lebih murah sekitar 10-20% dari harga yang dijual di Indomaret,” ucap dia.
Selanjutnya, Dante mengatakan kunci penurunan harga terletak pada diskon besar yang diberikan pemasok obat.
Dia meminta dukungan industri farmasi, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk memberikan potongan harga secara signifikan, bahkan lebih besar dari yang biasanya diberikan kepada rumah sakit.
Model bisnis apotek desa di bawah naungan Kopdes Merah Putih akan memanfaatkan sistem konsinyasi, bukan pembelian putus, sehingga kebutuhan modal awal bisa ditekan.
Skema ini memungkinkan apotek desa mengganti obat yang mendekati masa kedaluarsa dengan stok baru, seperti praktik yang umum di rumah sakit dan apotek komersial.
Dengan kombinasi harga terjangkau dan distribusi luas, dan manajemen stok yang efisien, Wamenkes optimistis apotek desa Kopdes Merah Putih tidak hanya akan bersaing dengan ritel modern, tetapi juga memperluas akses obat murah bagi masyarakat pedesaan. []