Site icon Peluang News

Pemerintah Siapkan Akses Modal dan Teknologi bagi Peternak Telur Mandiri

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.

PeluangNews, Jakarta-Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, mendorong para pelaku usaha peternakan, khususnya peternak telur, untuk mulai memanfaatkan teknologi dan memperkuat kolaborasi melalui koperasi. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan bersama anggota Pinsar Petelur Nasional (PPN) di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025).

“Saya ngobrol dengan Kepala BRIN, telur itu bisa diperpanjang masa simpannya. Dengan teknik iradiasi, shelf life-nya bisa sampai tiga bulan. Jadi memang perlu ada keberpihakan terhadap teknologi,” ujar Arief.

Menurutnya, teknologi iradiasi sudah terbukti aman dan banyak digunakan di negara maju. “Kita harus mulai terbuka. Ini solusi untuk jaga kualitas tanpa ubah rasa atau nutrisi,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya harga pakan yang stabil, khususnya jagung. “Harga pakan unggas harus dijaga. Ingredient-nya juga harus bagus. Di Jawa Tengah pabrik jagung pakan cukup banyak, jadi aksesnya mudah,” jelas Arief.

Pemerintah, lanjutnya, terus memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) melalui Perum Bulog. “Sampai 17 Juli, sudah 72,43 ribu ton jagung kita lepas ke peternak layer mandiri,” ungkapnya.

Arief juga mengajak pelaku usaha bergabung dalam Koperasi Desa Merah Putih. “Setiap Kopdes disediakan anggaran pinjaman Rp3 miliar. Ini peluang besar. Kopdes bisa layani sampai 3.000 KK,” ujarnya.

Ia juga menyinggung program Makan Bergizi Gratis sebagai hilir dari ekosistem pangan nasional. “Pemerintah siapkan hulu dan hilirnya. Sekarang tinggal kemauan pelaku usaha untuk tumbuh dan berinovasi,” tegas Arief.

“Modal bisa dibangun lewat koperasi dan asosiasi. Jangan kerja sendiri-sendiri. Harus kolaboratif,” pungkasnya.

Exit mobile version