hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Pemerintah Siap Tambahkan Bantuan Pangan 10 Kg Per Keluarga dengan Minyak Goreng 2 Liter

Disdag Mataram Koordinasi Atasi Kekosongan Beras Premium akibat HET
Ilustrasi/dok.peluangnews/HO-Humas

PeluangNews, Jakarta – Program bantuan pangan yang saat ini berupa 10 Kg beras per keluarga, diusulkan ke depan agar ditambah dengan minyak goreng 2 liter.

Usulan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut sudah dikonsultasikan dengan pimpinan dewan.

“Kami berlima (Banggar) berkonsultasi dengan pimpinan DPR, permintaan langsung dari pimpinan DPR. Agar stimulus yang Rp16,23 triliun, khusus untuk 10 Kg beras, mohon per bulan ditambah minyak goreng 2 liter, kalau itu sepakat posturnya sepakat,” kata Ketua Banggar DPR Said Abdullah dalam rapat kerja bersama Menteri Keuangan di Gedung DPR RI di Jakarta, dikutip Jumat (19/9/2025).

Said mengatakan, RAPBN 2026 akan lebih mudah dicapai jika pemerintah menyetujui usulan ini. Banggar, kata dia, awalnya mengusulkan tambahan minyak hingga 5 liter. Namun, setelah dihitung, jumlah tersebut tidak sesuai dengan konsep bantuan awal yang ditetapkan pemerintah, sehingga usulannya dipangkas menjadi 2 liter saja.

Usulan tersebut mendapat respon positif dari pemerintah. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku pemerintah siap merealisasikan permintaan tersebut.

Dia menilai penambahan minyak goreng 2 liter masih berada dalam kemampuan anggaran negara.

“Kalau tambah 2 liter (minyak goreng), saya pikir kami sanggup,” kata Menkeu Purbaya.

Pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan pangan beras atau bansos beras selama empat bulan kepada masyarakat.

Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, keputusan ini diambil menyusul perkiraan produksi pangan nasional yang akan menurun pada periode November hingga Desember.

“Kami juga barusan memutuskan karena masuk nanti di Oktober-November ini mulai produksi pangan kita. Kan November-Desember terutama itu produksi lebih kecil daripada keperluan, sudah kita putuskan untuk 4 bulan bantuan pangan atas arahan bapak presiden,” kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, belum lama ini.

Menurut Zulkifli, bantuan pangan ini akan diberikan mulai September hingga Desember 2025. Setiap penerima manfaat akan mendapatkan 10 Kg beras per bulan. Program ini menyasar 18,2 juta keluarga penerima manfaat yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Nah, dari (kemenko) pangan akan memberikan bantuan pangan selama 4 bulan untuk 18,2 juta, jadi 10 Kg, 4 kali,” kata dia.

Untuk merealisasikan program bantuan pangan ini, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 13,9 triliun.

Dana tersebut mencakup biaya beras dan operasional distribusi yang dibutuhkan agar bantuan dapat menjangkau seluruh penerima manfaat.

Anggaran ini diperkirakan cukup untuk menyalurkan beras kepada 18,2 juta keluarga penerima manfaat. Dengan anggaran tersebut tidak hanya untuk pengadaan beras, tetapi juga mencakup biaya logistik, penyimpanan, dan distribusi.

“Anggarannya menyesuaikan ya yang jelas, kemungkinan sama operasional segala macam sekitar Rp13,9 triliun untuk 18,2 juta,” ucap Arief, menambahkan. []

pasang iklan di sini