
PeluangNews, Jakarta-Pemerintah meluncurkan program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 di Pusat Perbelanjaan Gandaria City, Jakarta, Kamis (4/12).
Harbolnas merupakan program kolaboratif antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, serta Kementerian Komunikasi dan Digital.
Program ini diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi sekaligus penguatan ekosistem perdagangan digital nasional.
Menteri Perdagangan Busan menegaskan, Harbolnas menjadi strategi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2025.
“Program ini tidak hanya dipandang sebagai perayaan belanja, tetapi juga sebagai momentum strategis yang berperan sebagai stimulus dalam meningkatkan daya beli masyarakat menjelang akhir tahun,” ujarnya.

Busan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh platform niaga elektronik, pelaku usaha, dan mitra pemerintah yang telah mendukung berkembangnya perdagangan digital.
“Harbolnas bukan sekadar festival belanja, tetapi instrumen strategis untuk memperkuat daya beli masyarakat, meningkatkan kontribusi produk lokal, serta memperluas akses pasar bagi UMKM Indonesia,” ucapnya.
Pelaksanaan Harbolnas tahun ini mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Harbolnas dijadwalkan berlangsung pada 10–16 Desember 2025, dengan enam hari khusus menampilkan produk lokal.
Pemerintah menargetkan nilai transaksi mencapai Rp33–34 triliun, naik 10 persen dari capaian sebelumnya sebesar Rp31,2 triliun. Penjualan produk lokal ditargetkan mencapai Rp17 triliun, dengan keterlibatan setidaknya 1.000 UMKM.
Untuk mencapai target tersebut, Busan menjelaskan, pemerintah bersama idEA telah menyiapkan rangkaian kegiatan, termasuk program “Road to Harbolnas”. Program ini memberikan pembekalan digital kepada 500 UMKM dan memperluas kolaborasi dengan pemerintah daerah, komunitas, serta berbagai platform e-commerce guna meningkatkan partisipasi masyarakat.
Busan berharap Harbolnas menjadi momentum besar untuk memperkuat kepercayaan masyarakat pada produk Indonesia serta menciptakan efek berganda bagi sektor transportasi, logistik, dan industri pendukung.
“Pemerintah memastikan sinergi lintas kementerian dan sektor industri akan terus diperkuat untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi digital nasional,” ujarnya.
Senada dengan Mendag Busan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Harbolnas dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada Desember.
Ia menegaskan, program tersebut sejalan dengan EPIC Sale dan BINA Great Sale yang menargetkan total belanja masyarakat hingga Rp110 triliun.
“Target spending di bulan Desember Rp110 triliun, harapannya bisa mengungkit daya beli. Melalui kombinasi program belanja tersebut, pemerintah berharap aktivitas ekonomi masyarakat menjelang akhir tahun dapat meningkat signifikan. UMKM juga diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan produksi dan memperluas pasar,” ujar Airlangga.
Aulia, pelaku UMKM dari Mbrebes Mili, mengapresiasi kesempatan kembali mengikuti Harbolnas.
“Tahun ini menjadi keikutsertaan kedua bagi kami. Kami berharap puncak kegiatan 12.12 berjalan lancar dan mampu menarik lebih banyak pembeli,” paparnya.
Pelaku UMKM lainnya, Rara dari Kaingara RTW, menyampaikan harapannya agar keikutsertaan dalam Harbolnas 2025 dapat memperluas jangkauan produknya. Ia optimistis bahwa ajang ini akan berlangsung meriah dan semakin mendorong masyarakat memilih produk lokal.
Peluncuran Harbolnas 2025 turut dihadiri Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid, Utusan Khusus Presiden Raffi Farid Ahmad, Ketua Umum idEA Hilmi Adrianto, serta perwakilan Kementerian UMKM.







