hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pemerintah Permudah Akses Perempuan ke Sektor Keuangan Formal

Jakarta (Peluang) : Perempuan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi domestik sehingga perlu didorong akses pembiayaan usahanya. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perempuan berkontribusi menopang perekonomian keluarga dan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Maka itu, pemerintah berupaya meningkatkan akses perempuan ke sektor keuangan formal. 

“Kaum perempuan memiliki kontribusi  dalam memulihkan ekonomi domestik, terutama melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM),” ujar Menkeu.

Menurutnya, jika semua negara memajukan kesetaraan perempuan, maka 12 triliun dolar AS atau 11 persen dari produk domestik bruto global dapat diwujudkan.

“Potensi perempuan terutama bidang ekonomi dan pasar tenaga kerja. Kita berpotensi menciptakan kegiatan ekonomi 28 triliun dolar AS atau setara 26 persen dari PDB dunia,” ujar Sri Mulyani.

Untuk mendukung perkembangan sektor UMKM, ia mengungkapkan beberapa insentif dari pemerintah selain akses pinjaman atau kredit. 

Pertama dari sisi perpajakan, pelaku UMKM beromzet di bawah Rp 4,8 miliar mendapatkan tarif pajak final rendah sebesar 0,5 persen.

Adapun kegiatan UMKM juga didukung Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang bertugas mengelola dana bergulir bagi pembiayaan UMKM. 

Selain itu,  pemerintah memberdayakan UMKM untuk ekspor melalui berbagai instrumen. Yaitu seperti akses pinjaman melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Semua intensif tersebut menurutnya,  dialokasikan melalui penggunaan anggaran secara langsung maupun tidak langsung. Dengan tujuan agar pemerintah mampu memberdayakan dan memperkuat peran UMKM dan khususnya perempuan secara berkelanjutan.

pasang iklan di sini