Site icon Peluang News

Pemerintah Perluas Akses Pasar Global Lewat Export Center

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso meresmikan Export Center Balikpapan dan Batam yang dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (1/8)
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso meresmikan Export Center Balikpapan dan Batam yang dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (1/8)

PeluangNews, Balikpapan – Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso meresmikan Export Center Balikpapan dan Batam yang dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (1/8). “Peresmian di dua lokasi ini merupakan langkah strategis memperkuat ekosistem ekspor nasional, khususnya bagi UMKM,” ujar Mendag Busan.

Ia menegaskan, pembukaan Export Center menjadi bukti komitmen pemerintah memperluas akses pasar global. “Selain memperkuat ekosistem ekspor, peresmian ini menandai transformasi ekonomi nasional berbasis ekspor,” kata Mendag.

Dalam sambutannya, Mendag Busan menekankan peran penting UMKM. “Produk UMKM kita punya ciri khas yang tidak dimiliki negara lain. Dengan pembinaan, kurasi, dan promosi berkelanjutan, saya yakin UMKM Indonesia mampu jadi pemain utama di pasar dunia,” ujarnya.

Mendag menjelaskan, Export Center menjadi simpul program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. “UMKM harus punya inovasi, daya saing, produk bagus, rantai pasok terjaga, dan mampu beradaptasi dengan permintaan pasar global,” tegasnya.

Sejak Januari–Juli 2025, program BISA Ekspor memfasilitasi hampir 800 UMKM melalui business matching dengan potensi transaksi ekspor USD 90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun. “Mayoritas UMKM tersebut belum pernah ekspor sebelumnya, dan seluruh transaksi dilakukan secara daring dengan pendampingan perwakilan perdagangan di luar negeri,” jelasnya.

Mendag juga menyebut 46 perwakilan perdagangan di 33 negara siap membantu pemasaran produk UMKM. “Export Center mengurasi dan mendampingi, sementara perwakilan luar negeri mencari pembeli potensial hingga memfasilitasi business matching,” imbuhnya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi melaporkan capaian Export Center sepanjang 2024–Juni 2025. “Kami sudah memberikan 4.078 layanan konsultasi, memfasilitasi 547 business matching, dan menghasilkan transaksi ekspor USD 140,15 juta,” jelas Puntodewi.

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud berharap Export Center Balikpapan jadi simbol semangat baru. “Kami mengapresiasi pemilihan Balikpapan. Semoga langkah ini membawa UMKM Kalimantan Timur ke pasar dunia,” ucap Rudy.

Sementara itu, Novianto, Kepala Disperindag Kepulauan Riau, menyebut Export Center Batam akan mempermudah UMKM. “Ini menjadi acuan UMKM untuk berkoordinasi dan berkonsultasi terkait ekspor,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari pelaku usaha. Didi Hamid, pemilik Deli Koffie Indonesia, mengatakan Export Center sangat membantu. “Alhamdulillah, dengan adanya Export Center Balikpapan, kami bisa berkonsultasi langsung dengan Kemendag. Harapannya, produk unggulan Balikpapan bisa menembus pasar luar negeri,” ungkapnya.

Exit mobile version