Peluang News, Jakarta – Memasuki akhir tahun 2024 kebutuhan masyarakat terhadap pangan diperkirakan semakin meningkat. Terlebih memasuki hari Natal dan Tahun Baru 2025.
Pada dua hari besar tersebut seperti biasa pemerintah menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Untuk memenuhi kebutuhan di hari besar itu, pemerintah memastikan bahwa stok beras dan harga pangan pada akhir 2024 dalam kondisi aman terkendali.
“Aman stok Bulog hampir dua juta, jadi harga Natal dan tahun baru aman terkendali tidak usah khawatir stok cukup, beras ada hampir dua juta ton di Bulog, total 8 juta ton lebih beredar di masyarakat,” kata Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/12/2024).
Sedangkan untuk operasi pasar, lanjut Zulkifli, baru akan dilakukan pada Januari 2025, berkenaan dengan adanya penyaluran bantuan pangan.
Di sisi lain, dia mengatakan ditargetkan pada 2025 tidak akan ada lagi keputusan impor beras.
“Andaikata ada impor beras, yang belum (selesai) sekarang itu yang dilanjutkan,” ujar Zulkifli.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyatakan optimistis bahwa pada 2025 Indonesia tidak akan impor beras lagi.
Bahkan Prabowo meyakini Indonesia tidak akan lagi melakukan impor bahan pangan lainnya, di waktu-waktu mendatang seiring menguatnya sektor pangan nasional.
Optimistis Presiden dikemukakan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/12/2024).
Di sisi lain, Zulkifli Hasan dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, meminta tambahan anggaran Rp510 miliar untuk mendukung pencapaian target swasembada pangan.
“Nah tadi saya sampaikan di Badan Anggaran, kita rapat di Badan Anggaran, anggaran kami baru Rp40 miliar. Kami memerlukan kira-kira Rp 550 miliar. Jadi kurang Rp510 miliar, maka nanti dibahas, Badan Anggaran minta waktu 2-3 bulan untuk rapat dengan pemerintah,” kata Zulkifli.
Swasembada pangan, tambahnya, merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo. Target ini diharapkan bisa tercapai pada 2027. []