hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Pemerintah Pastikan Harga Beras Stabil Jelang Nataru, 214 Daerah Alami Penurunan

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan penurunan harga beras terjadi di ratusan daerah.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan penurunan harga beras terjadi di ratusan daerah.

PeluangNews, Jakarta-Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, pemerintah memastikan harga pangan pokok strategis, terutama beras, berada dalam kondisi stabil. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan penurunan harga beras terjadi di ratusan daerah.

“Sampai awal November sudah ada 214 kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras. Jumlah ini meningkat dibandingkan awal Oktober,” ujar Amran saat melakukan inspeksi mendadak di Pasar Legi, Surakarta, beberapa waktu lalu.

Amran menyebut harga beras di lapangan sudah sesuai bahkan berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). “Ada beras SPHP harganya Rp 12.000 per kilo. Lalu beras medium ada yang Rp 13.000 per kilo. HET premium Rp 14.900 dan medium Rp 13.500. Artinya sudah sesuai dan di bawah HET,” katanya.

Ia menegaskan sidak dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya. “Ini baru aku sidak. Tidak ada persiapan. Harga stabil dan turun. Tapi kami baca berita katanya harga naik, makanya kami turun ke lapangan bersama Pak Wamen Pertanian dan Dirut Bulog,” ujarnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan harga beras terjadi di lebih banyak daerah. Pada minggu pertama November, terdapat 214 kabupaten/kota yang mengalami penurunan, meningkat 19,5 persen dibanding minggu pertama Oktober yang hanya 179 daerah. Sementara jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga turun dari 61 menjadi 50 kabupaten/kota.

Amran mengimbau semua pihak berhati-hati dalam membuat pernyataan publik. “Tolong hati-hati statement di media bahwasannya harga naik. Ini untuk rakyat kecil. Jangan dzolimi petani. Jangan dipolitisasi, karena kalau pangan bermasalah, negara bisa bermasalah,” tegasnya.

Salah satu langkah pemerintah menjaga stabilitas harga adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras sejak 20 Oktober. Dalam tiga minggu terakhir, Satgas dinilai berkontribusi signifikan terhadap penurunan harga.

Bapanas mencatat rata-rata harga beras medium hingga 8 November tidak melampaui HET: Zona 1 Rp 13.233/kg, Zona 2 Rp 13.633/kg, dan Zona 3 Rp 15.453/kg. BPS juga mencatat penurunan harga beras medium 1,12 persen dan beras premium 1,23 persen pada awal November dibanding bulan sebelumnya.

Pengawasan Satgas melibatkan Polri, Kemendag, Kementan, Bapanas, Bulog, dan pemerintah daerah. Hingga 6 November, Satgas telah melakukan lebih dari 5.000 kegiatan pengawasan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan pemerintah juga memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk mengantisipasi kebutuhan konsumsi yang meningkat pada Desember. “Kita dorong stok dua kali lipat di masing-masing provinsi maupun kabupaten/kota,” ujarnya.

Ia menegaskan tambahan stok ini menjadi langkah antisipatif agar harga beras tetap terjaga selama masa Nataru.

pasang iklan di sini