Pemerintah Jaga Empat Modal Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Pemerintah Jaga Empat Modal Pertumbuhan Ekonomi nasional
Pemerintah Jaga Empat Modal Pertumbuhan Ekonomi/dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan akan terus menjaga empat modal pertumbuhan ekonomi yang dimiliki Indonesia. Empat modal tersebut ialah modal fisik, modal manusia, modal natural, dan modal sosial.

“Empat modal besar pertumbuhan ekonomi yang akan terus dijaga yakni modal fisik, modal manusia, modal natural, dan modal sosial,” ungkap Airlangga Hartarto dalam youtube konferensi pers RAPBN 2025 di Jakarta, yang dikutip Ahad (18/8/2024).

Empat modal pertumbuhan ekonomi ini, ungkap Airlangga, akan dijaga dan diperkuat untuk bisa menopang perekonomian dalam negeri. Beberapa cara yang dapat ditempuh di antaranya ialah melalui peningkatan konektivitas dengan mengembangkan infrastruktur transportasi dan logistik.

Lalu perbaikan tata kelola peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih holistik, mendorong perlindungan bagi seluruh tenaga kerja. Selanjutnya dengan mengoptimalisasi insentif untuk transisi energi yang lebih ramah lingkungan, serta peningkatan kepatuhan dan transparansi dalam pengungkapan terkait perubahan iklim (carbon related).

Kemudian juga dilakukan melalui optimalisasi kerangka strategi perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat serta perbaikan dan peningkatan kualitas institusional yang didukung oleh ketahanan nasional dan stabilitas politik.

Airlangga turut menyampaikan, dengan empat modal itu, setidaknya perekonomian Indonesia masih relatif bertumbuh baik jika dibandingkan dengan negara lain. Pada triwulan II 2024, misalnya, ekonomi nasional masih tumbuh 5,05%.

Realisasi pertumbuhan itu dinilai masih lebih baik dibanding Tiongkok (4,7%), Rusia (4%), Singapura (2,9%), Amerika Serikat (2,8%), Italia (0,9%), dan Uni Eropa (0,75%).

Di saat yang sama, tingkat inflasi Indonesia pada Juli 2024 di angka 2,13% juga berada dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1% dan lebih rendah dibandingkan negara-negara seperti Iran (32,23%), Laos (26,11%), Pakistan (11,10%), Belgia (3,65%), dan Korea Selatan (2,55%).

“Surplus perdagangan juga terus berlanjut, di bulan Juli ini US$472 juta dan ini melanjutkan catatan surplus selama 51 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Airlangga. (Aji)

Baca Juga: Dukung Ekonomi Hijau, Pemerintah Dorong Penerapan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan

Exit mobile version