hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Pemerintah Gencarkan Gerakan Pangan Murah Jelang HUT ke-80 RI

Kick Off GPM.
Kick Off GPM.

PeluangNews, Jakarta-Pemerintah terus mendorong Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai instrumen stabilisasi harga pangan, khususnya beras, menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan, program ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta intervensi cepat di daerah dengan harga pangan tinggi.

“Terima kasih kepada Pak Kapolri, beserta jajaran dan seluruh Kapolda se-Indonesia yang hari ini secara serentak mengadakan Gerakan Pangan Murah. Perintah dari Bapak Presiden yang pertama adalah bantuan pangan, yang posisinya sudah 90 persen untuk 18,27 juta KPM. Berikutnya adalah gerakan pangan murah SPHP, stabilisasi pasokan dan harga pangan, sejumlah 1,3 juta ton. Program ini akan dijalankan sampai dengan Desember,” ujar Arief dalam keterangan resminya, di Jakarta.

Arief menjelaskan stok beras di Bulog sangat mencukupi. “Dengan alokasi 1,3 juta ton beras SPHP ini, artinya sampai akhir tahun rata-rata per hari kita harus mendistribusikan sekitar 12.000 ton. Jika digencarkan secara masif, harga akan baik. Dua hingga tiga minggu ke depan kita akan terus intensifkan GPM, termasuk yang dilakukan saudara-saudara dari Polri,” katanya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, GPM kali ini menjadi kick off untuk kegiatan serentak hingga 16 Agustus dan ditargetkan berlanjut seminggu setelahnya. “Sampai 13 Agustus telah disalurkan 5.706 ton beras SPHP di 4.705 titik. Khusus hari ini, di puncak GPM yang juga kick off, disalurkan 2.424 ton beras di 1.552 titik dengan 484.977 penerima manfaat. Semua dijual sesuai atau di bawah HET. Program ini akan terus dievaluasi mingguan agar penyaluran 1,3 juta ton dapat maksimal,” ujarnya.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menambahkan, GPM adalah bagian dari strategi menjaga inflasi. “Inflasi Juli berada di angka 2,37 persen. Ini masih dalam target. Namun sektor pangan, terutama beras, perlu mendapat perhatian karena terjadi tren kenaikan di beberapa daerah. Presiden memerintahkan stabilisasi harga. Kami apresiasi Bulog, Badan Pangan Nasional, dan khususnya Kapolri yang menginisiasi acara ini, sehingga jejaring Polri di seluruh daerah dapat dimanfaatkan untuk distribusi cepat,” katanya.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan stok nasional aman. “Bulog memiliki stok 3,9 juta ton, dengan 1,3 juta ton dialokasikan untuk SPHP dan sisanya untuk bantuan pangan. Sinergi dengan Polri, TNI, Pemda, dan stakeholder lain akan meminimalisir kenaikan harga di lapangan sesuai arahan Presiden,” jelasnya.

Berdasarkan Panel Harga Pangan per 14 Agustus 2025, harga rata-rata beras medium di tingkat konsumen turun 0,04 persen menjadi Rp14.487 per kilogram. Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga juga berkurang dari 205 kota di Juli menjadi 191 kota di Agustus. Penurunan ini dipengaruhi penyaluran beras SPHP serta bantuan pangan beras untuk masyarakat berpendapatan rendah.

pasang iklan di sini