hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Ragam  

Pemerintah Dorong Swasembada Susu

Peluang News, Jakarta — Pemerintah menegaskan komitmen untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri guna memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yang terus meningkat. Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan hal tersebut dalam peringatan Hari Susu Nusantara di Jakarta, Minggu (15/6/2025).

“Bapak Menko Pangan sampaikan bahwa susu ini menjadi salah satu program pangan yang terus dikerjakan. Pemerintah sudah menyiapkan investasi untuk peternakan sapi perah, pabrik susu, dan lainnya,” ujar Arief.

Ia menekankan bahwa pemerintah tengah berupaya menyeimbangkan antara impor dan produksi susu dalam negeri. “Komitmen pemerintahan Bapak Presiden Prabowo adalah swasembada pangan, artinya semuanya bersumber dari produksi dalam negeri. Pasar kita besar, penduduk Indonesia lebih dari 280 juta, jadi market-nya ada di sini. Kalau produksi dilakukan di dalam negeri, tentu akan jauh lebih baik,” katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi susu segar nasional meningkat perlahan, dari 800,7 ribu ton pada 2014 menjadi 808,3 ribu ton pada 2024, atau naik sekitar 0,95 persen. Sementara konsumsi susu per kapita di Indonesia masih tergolong rendah, yakni 16,27 kilogram per tahun pada 2020. Angka ini masih jauh dari ambang batas konsumsi susu rendah menurut FAO, yakni 30 kilogram per kapita per tahun.

Meski begitu, Arief mencatat tren partisipasi konsumsi susu rumah tangga mulai meningkat. “Berdasarkan Susenas, konsumsi susu cair pabrik naik dari 8,71 persen pada Maret 2023 menjadi 9,60 persen pada Maret 2024,” ujarnya.

Badan Pangan Nasional, lanjut Arief, terus mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konsumsi susu. “Kami mengemas kampanye pola makan sehat melalui B2SA: Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman. Susu termasuk sumber protein hewani yang penting dalam pola ini,” jelasnya. Ia juga mengingatkan agar masyarakat menghindari konsumsi berlebih karbohidrat, gula, dan minyak, serta mencegah pemborosan makanan. “Tambahan satu lagi, habiskan. Jadi tidak boleh food waste,” tambahnya.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang turut hadir menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat serius dalam urusan pangan, termasuk susu. “Program pokok Bapak Presiden itu soal pangan, dalam arti luas. Ada karbohidrat, protein, tentu termasuk susu. Ini tidak bisa dikerjakan pemerintah saja, harus bersama-sama dengan swasta dan masyarakat,” kata Zulhas.

Menurutnya, Presiden Prabowo tidak ingin ada warga Indonesia yang kekurangan gizi. “Kalau gizinya kurang, ya tentu tidak cerdas, tidak kuat, padahal kita hidup di era persaingan global. Pangan adalah fondasi. Negara tidak akan maju kalau pangannya lemah,” tegasnya.

Zulhas juga menyebutkan bahwa tinggi badan masyarakat di kota-kota besar seperti Seoul dan Beijing kini sudah menyamai orang Eropa, berkat perbaikan pola makan dan konsumsi susu. “Itu yang ingin kita capai bersama melalui Hari Susu Nusantara ini,” katanya.

Melalui peringatan Hari Susu Nusantara 2025, pemerintah berharap tercipta momentum kebangkitan industri persusuan nasional, sekaligus mendorong masyarakat menjadikan susu sebagai bagian penting dalam pola konsumsi sehari-hari.

pasang iklan di sini