
Peluangnews, Riyadh – Pemerintah dan Arab Saudi bekerjasama untuk membentuk tim perundingan Indonesia – Saudi Arabia Comprehensive Economic Partnership Agreement (ISA – CEPA). Nantinya, ISA-CEPA akan menjadi kerangka dasar untuk mewujudkan neraca perdagangan bilateral yang lebih seimbang.
“Selain itu, Indonesia mendorong percepatan perundingan Indonesia – Gulf Cooperation Council (GCC) Economic Partnership Agreement agar dapat dimulai pada akhir tahun ini. Sejumlah upaya telah dilakukan, Indonesia telah mengirimkan draf kerangka acuan (terms of reference/TOR), joint statement, usulan tanggal dan rundown peluncuran IGCC – EPA, namun peluncuran perundingan masih tertunda,” ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Jumat (20/10/2023).
Baca : Indonesia – Uni Eropa Kerjasama Ekonomi di Perundingan IEU CEPA
Total perdagangan Indonesia – Arab Saudi pada periode Januari-Agustus 2023 tercatat sebesar USD 3,80 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar USD1,39 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Arab Saudi sebesar USD 2,41 miliar.
Arab Saudi merupakan pasar terbesar di kawasan Timur Tengah dan Gulf Cooperation Council (Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Kawasan Teluk). Arab Saudi merupakan tujuan ekspor ke-23 dan negara ke-10 sebagai sumber impor bagi Indonesia.
Baca : https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4150/indonesia-perkuat-kerja-sama-ekonomi-dengan-arab-saudi
Lebih lanjut, Mendag mengungkapkan, pertemuan pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi akan ditingkatkan hubungan kerja sama kedua negara di berbagai bidang agar dapat saling menguntungkan.
Baca : https://kemlu.go.id/riyadh/id/pages/hubungan_bilateral_ri_-arab_saudi/635/information-sheet
“Pertemuan berjalan sangat baik dan positif. Bahkan, beberapa usulan dari Presiden Jokowi direspons dengan cepat. Antara lain terkait kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan penambahan jumlah kuota haji,”ujar Mendag Zulkifli. (alb)