Site icon Peluang News

Pemerintah Akan Tambah Kepemilikan Saham Freeport di Atas 10%

Bahlil Tegaskan Tak Ada Perlakuan Khusus untuk AS dalam Pengelolaan Tambang Mineral Kritis
Menteri ESDM/Dok. Peluang News

PeluangNews, Jakarta – Pemerintah akan menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia. Penambahan lebih dari 10% ini, melebihi target awal yang dicanangkan.

Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Selasa (16/9/2025).

“Awalnya kan penambahan saham Freeport itu 10%, perkembangan yang terjadi di atas 10%,” kata Bahlil.

Dia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah menguasai 51% saham Freeport.

Dengan penambahan ini, porsi kepemilikan negara diperkirakan bisa melampaui 61%. “Berapa pastinya nanti saya akan umumkan setelah tanda tangan proses perpanjangan,” ujarnya.

Menurut Bahlil, Presiden Prabowo telah memintanya untuk mempercepat komunikasi dengan pihak Freeport agar proses penambahan saham segera tuntas.

“Saya diminta untuk bisa melakukan komunikasi percepatan dan kalau itu sudah fix, Insya Allah Freeport akan kita mempertimbangkan untuk melakukan kelanjutan daripada kontrak,” ucap Bahlil.

Dikatakan pula bahwa harga saham tambahan Freeport relatif murah jika dibandingkan dengan nilai aset perusahaan tambang tersebut.

“Untuk 10% lebih, itu biayanya sangat murah sekali. Karena valuasi asetnya kan kita anggap itu sudah nilai bukunya sangat tipis sekali. Tetapi itu kan terjadi untuk sampai dengan 2041,” kata Bahlil.

Sebagai catatan, rencana penambahan kepemilikan saham Freeport sebesar 10% sudah dibahas di era Presiden Joko Widodo. Kepemilikan mayoritas diyakini akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi negara, baik dari sisi penerimaan negara maupun kedaulatan pengelolaan sumber daya alam. []

Exit mobile version