
PeluangNews, Jakarta-Penelitian disertasi yang dilakukan oleh Anne Haerany, mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, menegaskan bahwa model pembiayaan syariah yang dijalankan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) terbukti berpengaruh kuat terhadap peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan perempuan anggota koperasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengaruh tersebut tidak terjadi secara langsung terhadap penurunan tingkat kemiskinan.
Penelitian berjudul “Pengaruh Model Pembiayaan Syariah Terhadap Tingkat Kemiskinan Melalui Kesejahteraan dan Pemberdayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia)” ini menjadi bagian dari upaya Anne untuk memperoleh Gelar Doktor Hukum Islam. Dalam penjelasannya, Anne mengatakan bahwa pembiayaan syariah yang diterapkan melalui kelompok perempuan koperasi menjadi pendekatan efektif untuk mendorong pengentasan kemiskinan.
“Model pembiayaan BMI Syariah terbukti berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan dan pemberdayaan perempuan. Dua aspek inilah yang kemudian berperan penting dalam menurunkan tingkat kemiskinan,” ujar Anne dalam ringkasan penelitiannya.
Meski demikian, di lapangan muncul pandangan miring yang mengaitkan praktik pembiayaan kelompok perempuan dengan istilah “bank emok”. Sebagian masyarakat menilai sistem ini menjerat ibu-ibu rumah tangga layaknya praktik rentenir. Melalui penelitiannya, Anne berusaha meluruskan stigma tersebut dengan bukti ilmiah bahwa pembiayaan syariah justru berdampak positif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi perempuan anggota koperasi.
Dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif ini, Anne melibatkan anggota koperasi perempuan sebagai responden. Ia menganalisis data menggunakan pendekatan Structural Equation Model (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS) untuk menguji hubungan antara variabel pembiayaan, pemberdayaan, kesejahteraan, dan kemiskinan.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan penting. Model pembiayaan syariah BMI memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap kesejahteraan serta pemberdayaan perempuan. Namun, tidak ada pengaruh langsung antara pembiayaan dan penurunan kemiskinan. Sebaliknya, kesejahteraan dan pemberdayaan perempuan terbukti berpengaruh kuat terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Dengan demikian, pembiayaan syariah BMI berperan secara tidak langsung dalam menekan kemiskinan melalui dua variabel tersebut.
Dalam kerangka teorinya, Anne menggunakan maqashid syariah sebagai landasan utama, serta teori modernisasi, dependensi, dan Women in Development sebagai teori pendukung. Ia menegaskan bahwa model pembiayaan syariah yang diterapkan Kopsyah BMI bukan hanya sekadar aktivitas keuangan, melainkan instrumen pemberdayaan sosial dan ekonomi perempuan yang berkelanjutan.
Menutup penelitiannya, Anne menyampaikan pesan yang sederhana namun sarat makna bagi para perempuan dan pelaku koperasi. “Memulai itu berat, tapi sesungguhnya tidak ada yang sulit. Sederhana saja, jangan dibikin rumit,” katanya.
Pesan tersebut mencerminkan semangatnya untuk terus mendorong perempuan agar berani berdaya, mandiri, dan berkontribusi dalam membangun kesejahteraan keluarga serta masyarakat melalui koperasi syariah.








