Hubungan antara kewirausahaan dan kreativitas itu berbanding lurus. Siapa pun bisa berpikir dan bertindak lebih kreatif. Untuk itu, latihlah otak kanan secara spartan, berkelanjutan.
DARI segi fungsi, otak manusia dibedakan jadi dua bagian. Kiri dan kanan. Otak kiri berurusan dengan kecerdasan, logika, bahasa, perhitungan; dan sedangkan fungsi otak kanan meliputi emosi, intuitif, spasial, dan sosial. Hingga kini, perhatian dan pemanfaatan fungsi otak kanan cenderung terabaikan. Banyak orang berasumsi bahwa fungsi otak kiri lebih ‘bermutu’
Asumsi terebut bahkan mirip mitos tentang IQ, yang secara de facto menjadi nisbi dengan munculnya EQ, SQ, ESQ. Bila kita telusuri , sebenarnya kontribusi otak kanan sangatlah penting. Sebab, dia berperanmenelorkan ide-ide, memicu kreativitas. Di samping berfungsi emosi, intuitif, sosial, spasial; berpikir lateral adalah faktor penting dalam kemampuan kreativitas yang dimiliki oleh otak.
Buah pemikiran yang dihasilkan otak kanan tentu saja tak sistematis, tak konvesional, dan tak terstruktur. Itu jika diukur dengan parameter otak kiri. Belakangan, beberapa buku terbit dengan tema otak kanan sebagai benang merah. Diyakini, cara meningkatkan kemampuan otak kanan bisa ditingkatkan dan dilatih.
Hindari berpikiran sempit. Inilah kiat pertama yang tak bisa ditawar. Jauhi kebiasaan berpikir sempit. Dunia tak selebar daun kelor, kata orang Betawi. Jangan melihat masalah dari satu sisi, dengan metode/cara pandang yang itu-itu juga. Lihatlah dari berbagai arah, komprehensif. Dekati dengan cara berbeda, niscaya Anda akan dapat mengambil keputusan yang (juga) kreatif.
Bermain game. Apa relevansinya? Jawabannya, tergantung game apa yang Anda mainkan. Pilihlah game cerdas, yang memaksa otak Anda bekerja keras untuk menyelesaikannya. Misalnya, game bertema strategi atau permainan tradisional semacam rubik.
Melawan arus. Jika kita (hanya) mengikuti arus, maka akan berakhir pada tujuan yang sama. Dalam pemikiran pun demikian. Jika Anda selalu mengikuti kebiasaan atau pola yang umum, cerita akan berujung pada akhir yang mudah diramalkan. Berbeda bila Anda mampu melawan arus. Lakukan sebuah terobosan, maka Anda akan sampai pada raris finish yang sangat berbeda. Beberapa entrepreneur muda yang sukses membuktikan benefit punya ide kreatif ini.
Bukan satu-satunya solusi. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Harus diingat, yang namanya jalan keluar tak pernah tunggal. Karenanya, Anda tidak boleh terpaku pada satu solusi. Temukan jalan keluar termudah dari sebuah masalah.
Yakini masalah bukanlah beban. Ketika masalah dianggap beban, sikap itu justru mempersulit Anda. Semestinya, anggaplah masalah sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. Dengan pemikiran positif seperti itu, Anda akan mensitumulus otak kanan agar lebih bekerja dalam menemukan ide kreatif baru.
Gagal? Jangan pernah menyerah. Kesalahan dan kegagalan yang menimpa tak boleh membuat Anda mengibarkan bendera putih, menyerah. Bukankah amat lazim terdengar petuah motivasi: “masalah (bahkan kegagalan) hanya merupakan sukses yang tertunda“?
Gabungkan beberapa ide dengan solid. Ketika dihadapkan pada suatu masalah, dalam benak pikiran sudah terdapat beberapa ide penyelesaiannya. Untuk memperkuat kemampuan otak kanan, cobalah gabungkan beberapa ide tersebut menjadi suatu kesatuan yang solid. Biasakan mengombinasikan beberapa jurus untuk menghasilkan sebuah jawaban bisnis.
Kapan mau dimulai? Sekarang. Janga tunda sampai esok atau lusa, jika Anda setuju prinsip ‘lebih cepat lebih baik’.●(Nay)