
Peluang News, Jakarta – PT PP (Persero) Tbk melaporkan progress pengerjaan proyek pembangunan Terowongan Jalan Sultan Alimuddin-Kakap di kota Samarinda, Kalimantan Timur saat ini telah mencapai 91,702%.
Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan proses pembangunan terowongan Jalan Sultan Alimuddin-Kakap yang nilai proyeknya mencapai Rp395,9 miliar tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah kota dalam mengatasi kemacetan dan meningkatkan keselamatan di area Gunung Manggah.
“Proyek dengan panjang terowongan 400 Meter dan lebar 10 Meter memiliki keunikan tersendiri, karena menjadi terowongan jalan pertama di Kalimantan Timur dan juga yang pertama di Indonesia yang dibiayai menggunakan APBD tingkat kota,” ujarnya seperti dirilis dalam keterangan persnya yang dipublikasikan Rabu (3/4).
Direncanakan, tunnel tersebut akan memiliki 2 lajur (1 arah) dan akan dioperasikan pada pertengahan Tahun 2025.
“Yang lebih membanggakan lagi, proyek ini merupakan karya anak bangsa, mulai dari tahap perencanaan hingga proses konstruksinya,” ujarnya.
Salah satu inovasi utama dalam proyek ini adalah penerapan metode Parallel NATM (New Austrian Tunneling Method). Dalam metode ini, seluruh pekerjaan dilakukan secara paralel, termasuk pekerjaan galian lower, pekerjaan invert dan pekerjaan lining.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat melakukan kunjungan ke proyek tersebut pada Februari silam menyampaikan apresiasinya terhadap pembangunan Terowongan Samarinda yang diharapkan dapat menjadi solusi pemecah kemacetan.
Gibran menyebutkan manfaat pembangunan terowongan ini dalam meningkatkan aksesibilitas dan pentingnya penyelesaian proyek ini agar dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
“Infrastruktur ini juga krusial dalam mendukung pemerataan pembangunan di Kalimantan Timur,” tegasnya.
Joko Raharjo menjelaskan proyek terowongan di Samarinda merupakah tunnel pertama yang dikerjakan sepenuhnya oleh tenaga kerja Indonesia, “Penerapan inovasi NATM durasi pengerjaan proyek dapat dipersingkat secara signifikan tanpa mengurangi aspek keselamatan dan kualitas konstruksi,” jelasnya.
Joko mengharapkan Terowongan Jalan Sultan Alimuddin-Kakap bisa mengurangi kemacetan di ruas jalan utama dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan di area Gunung Mangga.
Yang tak kalah penting, lanjutnya, terowongan ini diharapkan juga bisa menjadi ikon baru dalam Pembangunan infrastruktur di Indonesia.”Proyek ini membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur modern dan inovatif dapat dilakukan dengan sumber daya lokal dan dana daerah, sekaligus menjadi tonggak sejarah dalam pengembangan sistem transportasi perkotaan,” ujar Joko.