Purwakarta (Peluang) : Fasilitas IMC mampu meningkatkan kualitas produksi dan produktivitas usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki memberikan dukungan serta apresiasi kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang melakukan ground breaking pembangunan gedung Indonesia Manufacturing Center (IMC) di Plered, Purwakarta, Jawa Barat.
“Gedung IMC ini menjadi fondasi dalam mendukung kebijakan substitusi impor yang diamanatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi),” ucap Teten yang hadir dalam ground breaking tersebut di Purwakarta, Senin (5/12/2022).
Teten berharap, fasilitas IMC mampu mendorong produktivitas usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar menjadi bagian dari industri. “UMKM harus mulai meningkatkan kualitas produknya yang berbasis teknologi, inovasi, dan kreativitas,” ujarnya.
Lebih dari itu, kata Teten, IMC yang digagas Kemenperin ini menjadi dukungan industri permesinan yang akan semakin murah. Sehingga UMKM mudah mengakses dan membeli permesinan, serta mampu meningkatkan kualitas produksi dan produktivitas mereka.
“Problem kita ini, jumlah UMKM-nya banyak sampai 99,9 persen tetapi produktivitas dan teknologinya rendah. Hadirnya pengembangan industri manufaktur lewat IMC, diharapkan akan ada lonjakan ekonomi yang luar biasa,” kata MenKopUKM.
Sementara dalam sambutannya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasmita mengatakan, dengan membangun pusat pengembangan permesinan di industri manufaktur, Indonesia bisa mengejar ketertinggalannya dengan negara lain.
Menurut Agus, meskipun saat ini banyak industri yang memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tinggi sekitar 40-60 persen, namun masih banyak pula yang permesinan pabriknya justru diimpor.
“IMC menjadi upaya kami ke depan supaya pabrik-pabrik mandiri dalam hal permesinan,” kata Agus.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, IMC yang berlokasi di Plered, Purwakarta ini dibangun di atas lahan seluas 11 hektare dalam dua tahap. Tahap pertama, di mulai hari ini dengan penggarapan seluas 2 hektare yang menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 2 triliun.
Kemudian tahap II akan dikerjasamakan dengan luar negeri sesuai arahan Presiden Jokowi untuk investasi di daerah. Investor dari Korea Selatan sudah tertarik untuk berinvestasi sebesar 20 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Pembangunan tahap awal ditargetkan rampung pada 3 tahun mendatang atau di tahun 2024.
“Sejujurnya untuk mendapatkan anggaran konstruksi di Kemenkeu itu cukup sulit. Pembangunan dari APBN ini diharapkan menjadi stimulus dan berjalan dengan lancar sehingga berlanjut hingga 9 hektare lagi,” kata Menperin.
Agus menegaskan, perlunya membangun kemandirian industri nasional salah satunya dengan inisiasi IMC turut memperkuat struktur industri nasional. Di mana dalam mencapai tujuan tersebut, perlu juga dukungan dan kolaborasi berbagai pihak dan lintas kementerian/lembaga (K/L).
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika berharap, IMC bisa mendorong akses UMKM Purwakarta yang banyak bergerak di industri kuliner, hasil gerabah seperti keramik, genteng, dan batu bata merah.
“Namun memang salah satu yang masih terkendala untuk alat dan permesinan. Banyak UMKM yang masih manual atau konvensional,” tandas Anne