
Peluang News, Jakarta – Produk gitar asal Indonesia mencatat potensi transaksi sebesar 450 ribu dolar AS atau sekitar Rp7 miliar dalam pameran The National Association of Music Merchants (NAMM) Show 2025 di California, Amerika Serikat, pada akhir Januari lalu. Capaian ini menunjukkan peluang besar bagi gitar buatan Indonesia untuk semakin menguasai pasar global.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles, Kumara Jati, menyatakan bahwa keikutsertaan produk gitar Indonesia dalam pameran ini bertujuan memperkuat merek lokal di pasar internasional.
“Gitar Indonesia yang berkualitas tinggi telah menarik minat calon buyer dan pengunjung. Potensi transaksi yang cukup besar selama pameran menunjukkan bahwa produk kita memiliki daya saing,” ujar Jati dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Menurutnya, keunggulan gitar Indonesia terletak pada keahlian tinggi (craftsmanship) para perajin lokal. Hal ini menjadikan Pulau Jawa sebagai basis produksi bagi beberapa produsen gitar dunia, seperti Bromo Guitars dari Taiwan dan Cort dari Korea Selatan, yang beroperasi di Jawa Timur.
Lebih lanjut, Jati menambahkan bahwa craftsmanship perajin Indonesia telah menempatkan gitar buatan lokal di kalangan musisi dunia. Tantangan berikutnya adalah meningkatkan visibilitas merek gitar asli Indonesia agar semakin dikenal di pasar global.
Dalam pameran tersebut, tiga produsen asal Indonesia berpartisipasi, menawarkan berbagai produk seperti gitar dan bass buatan tangan, gitar listrik dan akustik kelas premium, serta tas alat musik (gigbag) dengan perlindungan tinggi untuk mobilisasi alat musik.
Dari sisi perdagangan, impor alat musik AS dari Indonesia pada 2024 tercatat sebesar 238 juta dolar AS, atau 14,5 persen dari total impor alat musik AS yang mencapai 1,63 miliar dolar AS. Nilai tertinggi impor alat musik AS dari Indonesia terjadi pada 2022, dengan angka mencapai 328 juta dolar AS dari total impor global sebesar 2 miliar dolar AS. (Aji)
Baca Juga: Kemenparekraf Pamerkan Alat Musik Lokal di Pameran NAMM