hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Wisata  

Pelaku Wisata di Senggigi Berjuang untuk Bangkit

SENGGIGI—Banyak kenangan  yang dirasakan Sarah Venezia Mulachela di hotel kecil milik keluarganya, Batu Bolong Cottages milik keluarganya sejak 1988 di kawasan Jalan Raya Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.    

Perempuan kelahiran 1994 ini kerap merayakan hari ulang tahunnya atau berkumpul bersama temannya.  Alumni Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara ini juga akrab dengan para tamunya, terutama dari kelompok misi kemanusiaan yang seumur dengan dia menginap berbulan-bulan.

Namun seperti banyak pelaku usaha wisata lainnya di Lombok, Sarah yang kini mengelola usaha hotel dengan 38 kamar ini terdampak pandemi Covid-19. Padahal sebelumnya masih ada musibah gempa bumi yang berpengaruh pada wisatawan.

“Kami menjalani tahun-tahun yang berat. Okupansi paling banyak 10 kamar. Tenaga kerja kami sistem shifting. Kami atur jam masuk paling banyak lima karyawan. Itu cara menekan biaya dan memang menantang bisa bertahan masa pandemi,” ucap Sarah ketika dihubungi Peluang, Kamis (6/1/22).

Namun menurut Sarah secara umum pariwiata di Lombok sudah berangsur membaik. Sayangnya kebijakan PPKM terus berubah cukup menjadi masalah. Hal ini membuat wisatawan asing pastinya akan terus mendapat info yang tidak jelas tentang aturan karantina.

“Terakhir Desember kemarin, daerah Sengigi dan Lombok Utara (Gili Trawangan sekitaran) cukup sepi. Gili Trawangan di malam tahun baru saja sangat berbeda dari tahun tahun sebelum pandemi. Salah satu hotel berbintang di Trawangan hanya terisi 17 kamar dari  kapasitas 100 kamar. Senggigi tidak jauh beda.  Hanya hotel berbintang yang cukup ramai tamu wisatawannya,” papar Sarah,

Lanjut dia, hotel dengan rate per kamar antara Rp300 hingga Rp350 ribu ini menerapkan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, hand sanitizer dan cek suhu badan sebelum masuk, kebersihan dan steril ruangan hingga pemakaian sarung tangan untuk staf.

Sebagai pelaku bisnis wisata, Sarah meminta kebijakan yang akan ditetapkan tidak dilakukan dadakan dan secara konsisten. Selain itu dipermudah kebijakan terkait PCR, antigen dan karantina (Irvan).

pasang iklan di sini