octa vaganza

Pelaku Usaha Wisata Sebut Akses dan Pungli Hambat Perkembangan Wisata Jabar

BANDUNG—–Praktisi usaha wisata di Jawa Barat menyambut baik progran Pemeritah Provinsi Jawa Barat meningkatkan kunjungan wisatawan pada 2019 sebesar 49, 8 juta. Hanya saja masih ada beberapa hal yang harus dibenahi oleh Pemprov Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten atau Kota.

Bargas Arya Pamungkas dari NP Travel and Tour Bandung menyebut sejumlah wisatawan yang menjadi pelanggannya kerap mengeluhkan pungutan liar ketika memasuki tempat wisata, terutama yang dikelola oleh Pemda.  Hal ini trejadi sejumlah curug yang sebetulnya potensial untuk jadi destinasi wisata.

“Kalau yang dikelola oleh swata sepeti Lodge Maribaya atau Floating Market di Lembang relatif baik, walau mahal,” ujar Bargas kepada Peluang, Kamis (27/6).

Bargas menceritakan pengalamannya membawa rombongan menuju Tebing Keraton di daerah Dago Atas.  Rombongan diminta turun untuk naik ojek per orang Rp50 ribu oleh ormas pemuda setempat. Padahal seharusnya bus atau mobil bisa sampai ke tempat wisata.

Hal itu sebetulnya bisa diatasi jika saja Pemda mau membentuk paguyuban untuk mengikutsertakan warga lokal untuk mendapatkan rezeki dari tempat wisata secara elegan. Misalnya saja mengelola tempat parkir sekaligus menyediakan kuliner atau kios cendera mata yang menarik.

Mengenai keberadaan Bandara Kertajarti, Bargas mengatakan tidak banyak pengaruhnya bagi peningkatan jumlah wisatawan ke kawasan Bandung dan sekitarnya. Mungkin pengaruhnya ke arah Cirebon. 

“Klien saya dari Malaysia lebih suka ke Bandara Husein Sastranegara.  Selama ini tempat favorit lodge Maribaya, Floating Market, Kawah Putih Ciwidey, Orchied Florest Cikole, kawasan Bandung dan sekitarnya,” papar dia.

Sementara wisata arung jeram di daerah Pengalengan peminatnya banyak dari kaum milenial.  

Namun ketika ditanya reaktivasi kereta api Bandung sampai ke Pangandaran, Bargas menyebut idenya lebih bagus kalau bisa mengakses Pangandaran sekitar tiga jam dari Bandung. Selama ini kalau dia membawa rombongan harus berangkat jam 12 malam dari Bandung dan sampai Pangandaran jam lima pagi (Irvan Sjafari)

Exit mobile version