Peluang News, Jakarta — Kalangan pelaku usaha batik lokal berharap dapat membangun sinergi secara lebih intens dengan pemerintah untuk memperluas akses pasar. Dukungan yang diharapkan antara lain dengan memfasilitasi ajang pameran yang mampu menghadirkan banyak pengunjung.
Harapan tersebut antara lain disampaikan oleh Abdurachman Fahmi, pelaku usaha batik dari Fadia Batik Solo yang menjadi salah satu peserta pameran kerajinan INACRAFT 2025 ketika ditemui pada Jumat, (03/10).
Dia juga berharap agar pemerintah dapat memfasilitasi harga sewa space expo yang saat ini dirasa masih terlalu tinggi, di tengah situasi perekonomian yang belum pulih.
“Dengan harga sewa booth yang terlalu mahal, pelaku usaha otomatis harus berpikir panjang untuk mengikuti expo industri kreatif baik di tingkat nasional apalagi tingkat internasional, apalagi kalau pangsa pasarnya masih belum jelas,” ujarnya kepada PeluangNews.
Menurut Fahmi yang mengikuti pameran INACRAFT 2025 dengan difasilitasi oleh Apindo Kudus itu, perlu adanya forum busines matching untuk mempertemukan seller dan buyer dalam satu ruang, sehingga dapat menjadi ajang jual beli yang efektif dan berkelanjutan.
INACRAFT 2025 dibuka pada Rabu (2/10) oleh Selvi Gibran Rakabuming di Jakarta International Convention Center dan akan berlangsung hingga 5 Oktober. Penyelenggara INACRAFT mengklain ajang tersebut sebagai pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara. Pameran itu menampilkan 843 stan dari dalam dan luar negeri yang menampilkan produk batik, tenun, perhiasan, hingga kuliner.
Saat pembukaan pameran tersebut, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan industri kriya merupakan kekuatan identitas bangsa sekaligus peluang untuk menggerakkan perekonomian nasional.
Menurut Budi, ekspor Indonesia pada Agustus 2025 tumbuh 7,7% dengan surplus sebesar US$29 miliar, Dimana produk kerajinan menjadi salah satu penyumbang. “Produk kerajinan Indonesia sudah masuk dalam jajaran 11 besar eksportir kerajinan dunia,” ujarnya seperti dikutip dari situs Wapresri.go.id.
Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Musin Rijan mengatakan INACRAFT tahun ini menjadi momentum penting untuk mendorong regenerasi pelaku kriya muda sekaligus komitmen industri sehingga dapat berkelanjutan.