hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pelaku Bisnis dan Masyarakat Membutuhkan Stimulus Fiskal

JAKARTA-–Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eisha Maghfiruha mengatakan, masyarakat dan pelaku bisnis yang terkena pembatasan aktivitas ekonomi akibat pandemi Covid-19 membutuhkan stimulus fiskal.

Stimulus fiskal diperlukan terutama bagi individu dan rumah tangga karena mereka mengalami pembatasan aktivitas ekonomi, bisnis tidak bisa berjalan, pendapatan berkurang dan juga ada yang kena pemutusan hubungan kerja.

“Indonesia memiliki banyak sekali pekerja yang mencari nafkah pada sektor informal. Selain itu sektor-sektor usaha kecil juga banyak mencakup lapangan pekerjaan di Indonesia,” ujar Eisha dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu (25/3/20).

Pada kesempatan yang sama,  Ekonom Indef lainnya Imaddudin Abdullah menuturkan kebijakan stimulus ekonomi itu untuk tiga hal kesehatan, pengurangan dampak negatif Covid-19 dan bantuan bisnis pasca pandemi.

“Dalam hal fiskal negara-negara yang mampu mengatasi dampak pandemi Covid-19 ialah yang memprioritaskan tiga hal itu, terutama infrastruktur kesehatan,” kata Imaddudin.

Sementara, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan pemerintah segera merilis kebijakan relaksasi dan stimulus bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Febrio menuturkan relaksasi dan stimulus UMKM tersebut nantinya akan menggunakan dana Rp150 triliun yang merupakan anggaran untuk kegiatan pemulihan ekonomi nasional.

“Formulasi dari stimulus untuk UMKM tersebut akan disampaikan terlebih dahulu kepada Presiden Joko Widodo agar dapat dilihat terkait preferensinya,” ujar Febrio.

Febrio menjelaskan dana Rp150 triliun itu merupakan bagian dari tambahan belanja dalam APBN 2020 sebesar Rp405,1 triliun yang digunakan untuk penanganan dampak Covid-19.

Rincian Rp405,1 triliun itu terdiri atas Rp75 triliun bidang kesehatan, Rp110 triliun perlindungan sosial, Rp75,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat, serta Rp150 triliun untuk program pemulihan ekonomi.

pasang iklan di sini