Pandangan miring sebagian pihak terhadap koperasi tidak membuat minder Ambrosius Yolianto, Pjs Manajer KCP Pantai Baru Kopdit Pintu Air. Justru ia menjadikannya sebagai pelecut motivasi bahwa jika praktik berkoperasi dijalankan dengan benar akan memberikan manfaat untuk anggota dan masyarakat.
“Bekerja di koperasi merupakan pekerjaan yang sangat mulia, karena setiap hari selalu bertemu dengan orang-orang dari kelas menengah bawah dan bisa membantu mereka,” unkap Ambrosius.
Pinjaman modal maupun pendampingan usaha yang dilakukan salah satu koperasi besar beprestasi itu sangat membantu anggota yang berprofesi sebagai nelayan, tani, ternak, dan buruh tersebut. Dengan kredit yang diberikan, usaha anggota dapat berkembang.
Pria kelahiran Bora, 7 Desember 1993 itu juga menganggap praktik berkoperasi ditempatnya bekerja sangat baik. Ini terlihat dari budaya kekeluargaan yang tinggi dalam bentuk solidaritas duka cita dan solidaritas kesehatan. Ini turut memperkuat ikatan sosial antaranggota maupun anggota dengan pengelola koperasi.
Kopdit Pintu Air, kata Ambrosius, juga menerapkan suku bunga tabungan yang besar yakni 12% pertahun. Selain itu anggota juga dapat melakukan suplesi pinjaman serta menentukan sendiri jangka waktu pinjaman. “Penerapan suku bunga tabungan yang kompetitif bertujuan untuk menyejahterakan anggota,” pungkas pengagum Bung Hatta ini.
