octa vaganza

Pebble: Tak Mengadopsi Teknologi Layar Sentuh

MESKI sempat dapat suntikan dana gila-gilaan dari Kickstarter, Pebble keok bersaing. Pebble merupakan perusahaan yang memproduksi smartwatch. Tak sekadar arloji pintar, produk ini dapat juga memiliki baterai dengan daya tahan tinggi. 

Ketika proses pengembangan smartwatch generasi kedua, Pebble juga terus berbenah. Sayangnya, Pebble gagal mengakrabi tren layar sentuh, yang lebih dulu dibidik Apple Watch. Pebble harus takluk di bawah dominasi Apple dan Fitbit yang merilis smartwatch dengan layar sentuh dan teknologi termutakhir. Pebble, yang sempat menjual hingga dua juta unit smartwatch,  berakhir dengan dibeli pesaingnya. Diakuisisi Fitbit pada 2016.

Pebble itu ikon. Bisa dibilang merekalah salah satu perusahaan yang memopulerkan perangkat gawai pakai (wearable) ke seluruh dunia. Ia pulalah perangkat pertama yang mampu mengumpulkan dana sekitar US$10 juta melalui Kickstarter. Jam tangan pintar ini juga segelintir perangkat yang terintegrasi dengan baik di iOS ataupun Android, dua kutub sistem operasi ponsel pintar di dunia yang berseberangan.

Prospek Pebble berakhir awal Desember 2016. Fitbit mengakuisisi Pebble yang dalam keadaan krisis. Nilai akuisisi itu, menurut Bloomberg, kurang dari $40 juta, lebih sedikit dibandingkan jumlah utang dan obligasi Pebble lain. Padahal, perusahaan dari Lembah Silikon tersebut yang pernah membuat raksasa macam Apple dan Samsung mengekor langkahnya.

Raksasa elektronik Asia, LG dan Huwei, yang sebelumnya juga pernah terjun dalam ceruk pasar ini, mengkonfirmasi bahwa mereka mengambil langkah yang sama dengan Motorola. Praktis hanya tersisa Apple dan Samsung yang berlanjut menelurkan produk baru melayani pasar.●

Exit mobile version