checkup-dokter keuangan
checkup-dokter keuangan
octa vaganza

Pe-Er Wapres, Tangani Investasi

DIMINTA Presiden mengatasi persoalan investasi, Wakil Presiden bergerak lincah. “Saya kumpulkan di sini data itu semua,” kata Jusuf Kalla. Di antara yang dimintakan perhatian agak khsusus adalah penyamaan persepsi di tingkat kementerian. Untuk meningkatkan investasi, katanya, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi masalah.

Wapres telah rundingkan dengan perwakilan pengusaha besar asing, para duta besar dan kamar dagang dan industri Indonesia (Kadin) guna menganalisis persoalan. “Sudah dikemukakan masalah-masalahnya. Itu yang kita perbaiki. Kita juga bandingkan dengan apa yang dibuat negara-negara sekitar, supaya kita berada di level yang sama,”

Menyamakan tingkat ekonomi dengan negara di kawasan itu perlu, supaya diperoleh tolok ukur pemasaran produk. Misalnya, mereka kasih kebebasan sekian persen, komponennya begini; kita harus tawarkan lebih tinggi. “Nanti orang akan memilih negara mana (yang lebih menarik). Jadi, kita ingin benchmarking-nya dalam negeri dan luar negeri.”

Menurut data BKPM, Indonesia membukukan investasi Rp692,8 T pada 2017. Angka itu melampaui target (Rp678,8 T). Tahun ini, BKPM membidik realisasi investasi Rp765 T. Namun, pertumbuhan investasi tersebut mengalami perlambatan. “Masih banyak kendala di ranah perizinan berusaha, yang sering tidak konsisten dan tidak sinkron,” tutur ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih.

Pemerintah sedang berusaha, misalnya, dengan rencana dibuatnya single submission dan prosesnya memerlukan waktu. Pemerintah juga perlu lebih fokus menentukan sektor mana yang ingin dibangun, mengingat kapasitas investasi nasional yang sangat terbatas. Lana  menunjuk prioritas sektor farmasi, karena 90% bahan bakunya impor. Perlu dibangun pabrik bahan baku obat, adapun regulasi yang menghambat diselesaikan tahap berikut.●