hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

PBK: Peluang Investasi, Risiko Harus Dipahami

Pembukaan Bulan Literasi PBK 2025 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Kamis (18/9/2025).
Pembukaan Bulan Literasi PBK 2025 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Kamis (18/9/2025).

PeluangNews, Depok – Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya peningkatan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) agar masyarakat dapat memahami peluang dan risiko transaksi dengan lebih bijak. Hal itu ia sampaikan saat membuka secara virtual Bulan Literasi PBK 2025 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Kamis (18/9/2025).

“PBK hadir sebagai instrumen penting, baik untuk lindung nilai, pembentukan harga, maupun diversifikasi investasi. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi sangat penting untuk mencetak generasi emas yang cakap PBK. Generasi cakap PBK adalah generasi yang memahami risiko, mampu memanfaatkan peluang, serta optimistis mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Budi Santoso.

Dengan tema “Generasi Emas Cakap PBK: Pahami Risiko dan Peluang”, kegiatan ini menjadi wadah edukasi untuk memperluas pemahaman, meningkatkan kepercayaan, sekaligus menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan industri PBK.

Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan peluang besar industri ini. Volume transaksi PBK Januari–Juli 2025 mencapai 8,18 juta lot, naik 5,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah nasabah aktif Juli 2025 juga meningkat menjadi 125 ribu, tumbuh 13,3 persen dibanding Juni.

“Mengingat PBK merupakan industri high risk high return, generasi muda dan mahasiswa perlu dibekali pemahaman yang optimal melalui kegiatan literasi,” tegas Budi Santoso.

Ia menjelaskan, komoditas aktif dalam PBK antara lain CPO, olein, kakao, kopi, dan emas digital. Sementara itu, Indonesia masih punya potensi besar dari komoditas strategis seperti karet, kopra, nikel, batu bara, hingga produk perikanan. “Optimalisasi kontrak multilateral berbasis komoditas strategis Indonesia akan menjadi langkah penting untuk meningkatkan kinerja PBK,” tambahnya.

Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya menegaskan pentingnya acara tahunan ini. “Melalui Bulan Literasi PBK, diharapkan literasi masyarakat makin meningkat sehingga mampu memahami peluang sekaligus risiko PBK. Pemahaman yang baik akan mengurangi potensi permasalahan sekaligus mendorong transaksi PBK yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo), Zulfan Syaiful Bahri, juga menambahkan bahwa literasi PBK harus menjangkau masyarakat hingga ke pelosok Indonesia.

Rektor UI Heri Hermansyah menyambut baik pelaksanaan kegiatan di kampusnya. “UI sebagai institusi pendidikan relevan untuk membangun mahasiswa generasi bangsa,” katanya.

Salah satu mahasiswa UI, Mita Sihotang, juga menyampaikan antusiasmenya. “Hal-hal terkait PBK ternyata cukup menarik. Sebagai generasi muda, kita bisa mempertimbangkan PBK sebagai instrumen investasi masa depan. Sekarang kita bisa belajar lebih dulu dan memahami risiko investasi secara keseluruhan, termasuk PBK ini,” ujarnya.

Bulan Literasi PBK 2025 dihadiri sekitar 350 peserta, mulai dari pejabat pemerintah, pelaku usaha, asosiasi, aparat penegak hukum, hingga sivitas akademika. Sejumlah kegiatan akan digelar di 11 kota besar, termasuk seminar, trading goes to campus, dan market update, dengan target menjangkau 1,5 juta peserta.

pasang iklan di sini