hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pasokan Kondominium Alami Tren Penurunan dalam 10 Tahun Terakhir

Pasokan Kondominium Alami Tren Penurunan dalam 10 Tahun Terakhir
Pasokan Kondominium Alami Tren Penurunan dalam 10 Tahun Terakhir/dok.ist

Peluang News, Jakarta – Pasokan kondominium di Indonesia yang diluncurkan ke pasar dalam 10 tahun terakhir menunjukkan tren penurunan.

Dari data Jones Lang LaSalle (JLL) sejak tahun 2015 lalu, pasokan kondominium yang diluncurkan ke pasar adalah sebanyak hampir 80 ribu unit, akan tetapi, pada kuartal I 2024, peluncuran kondominium baru menyentuh angka dibawah 40 ribu unit.

“Metodologi yang diterapkan adalah apartemen-apartemen yang diluncurkan dan belum selesai dibangun,” ungkap Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL), Yunus Karim, kepada wartawan di Jakarta Selatan, Senin (13/5/2024).

Dari data JLL tersebut, menurut Yunus, menunjukkan bahwa apartemen yang diluncurkan dalam beberapa tahun ini terbatas. Bila dilihat dari tingkat permintaannya, menunjukkan angka permintaan pada tren yang cukup soft dibandingkan dengan tahun 10 tahun terakhir.

Data menunjukkan, permintaan kondominium pada 2015 berada di angka diatas 40 ribu unit. Akan tetapi pada kuartal I 2024, angka apartemen yang sedang diluncurkan dan dijual dengan kondisi belum selesai dibangun kurang lebih berada di angka 26 ribu unit dan 59 persen sudah terjual, sedangkan masih ada 41 persen yang belum terserap oleh pasar.

“Para pembeli dari apartemen ini didominasi oleh individual investor. Jadi mereka lebih membeli untuk berinvestasi, jadi tidak digunakan sendiri. Hal itu membuat ketika ada perubahan-perubahan seperti misalnya dari sisi kebutuhan ekonomi, yang membuat mereka akhirnya lebih hati-hati dan menerapkan wait and see ketika ada potensi perubahan dalam investasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yunus mengungkapkan bahwa pada triwulan I 2024 ini, belum ada apartemen yang diluncurkan. Artinya belum ada pasokan kondominium baru ke pasar

“Tetapi yang kita lihat memang mengenai harga relatif lebih flat tanpa ada perubahan. Sebagai contoh di 2023 hanya ada perubahan sekitar 1,1 persen kemudian di triwulan pertama ini sekitar 0,4 persen. Tapi memang kalau kita lihat untuk project baik project bisnis tetap ada project-project yang mendapatkan respon positif dari pasar,” ujar dia.

Dengan kondisi demikian, jelas Yunus, kedepannya masih optimis bahwa masih ada beberapa pengembang yang akan meluncurkan kondominium sepanjang tahun 2024.

“Tapi akan kembali kepada keputusan mereka apakah akan officially launch atau masih menunggu strategi yang tepat untuk menunggu ke pasar,” ujarnya. (Aji)

pasang iklan di sini