octa vaganza

Paska MPLS, Seluruh Sekolah di Depok Mulai Terapkan PTM Penuh

Peluangnews, Depok – Sekolah di Kota Depok, Jawa Barat kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh, seusai masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Sekolah-sekolah yang memberlakukan proses pembelajaran tatap muka atau PTM penuh, yakni Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jam pelajaran sekolah menggunakan 40 menit tiap jam pelajaran.

Dari pantauan redaksi, pada Senin (24/7/2023) para siswa baru SD, SMP, SMA, SMK, sudah memenuhi halaman sekolah setengah jam, sebelum apel pagi pukul 06 30 WIB dengan didampingi orang tua.

Terpantau pula kelas baru masih menggunakan seragam sekolah asal. Mereka, satu persatu dipanggil operator sekolah melalui pengeras suara masuk kelas. Secara keseluruhan proses belajar mengajar berjalan kondusif.

Kepala SMA Negeri 4 Kota Depok yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA Negeri, Mamad Mahpudin mengatakan, siswa baru SMA Negeri 4 belum diberikan seragam. Dalam prosesnya paling lama dua pekan, mereka akan diberi seragam sama seperti kakak kelasnya yang kini kelas XI dan XII.

“Kedepannya, seluruh peserta didik baru di SMA Negeri 4 Kota Depok akan memakai seragam dan jaket almamater sekolah. Siswa-siswa juga akan menerapkan pembelajaran tatap muka secara penuh, setelah hampir tiga tahun menjalani pembelajaran secara daring karena pandemi Covid-19, ” kata Mamad, Senin (24/7).

Dalam kesempatan sama, Kepala SMA Negeri 8 Kota Depok Agus Suparman menilai proses PPDB yang digelar secara online di SMA Negeri 8 berjalan sekses. ” Proses PPDB online di SMA Negeri 8 lancar dan kondusif. Harapan kami PPDB tahun depan lebih kondusif lagi,” katanya.

Senada, Kepala SMA Negeri 1, Usep Kasman mengatakan kedepan akan terus mengupayakan PPDB SMA Negeri 1 terus kondusif. Selain itu, dia mengatakan SMA Negeri 1 akan terus mempertahankan predikat sebagai sekolah toleran se-Indonesia.

“Sekolah merupakan tempat mendidik siswa yang memiliki keanekaragaman suku, budaya, bahasa, adat istiadat, agama, dan aliran kepercayaan. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman akan pentingnya nilai toleransi dalam menghadapi keberagaman tersebut,” ucapnya.

Kepala SMA Negeri 7 Kota Depok Zarmipatma menambahkan urgensi pendidikan toleransi dalam dunia pendidikan merupakan sarana yang mampu mengubah pola pikir anak bangsa dan turut menciptakan agen-agen pencipta perubahan (agent of change).

“Pendidikan yang ideal menjunjung tinggi sikap toleransi akan keberagaman, kesetaraan, kreativitas, dan daya inovatif. Pendidikan toleransi adalah sebagai cara yang efektif dalam menumbuhkembangkan kesadaran untuk menghargai keberagaman,” ujarnya.

Sementara PTM di 34 SMP Negeri Kota Depok usai MPLS tahun ajaran 2023-2024 berlangsung kondusif.

Kepala SMP Negeri 11 Kota Depok Purnomo mengatakan sekolahnya hari ini mulai memberlakukan proses pembelajaran PTM penuh. Sehingga seluruh kegiatan belajar siswa serta layanan pendidikan di sekolah pada umumnya kembali diberlakukan jam belajar penuh, seperti halnya layanan pendidikan sebelum masa pandemi Covid-19.

“Setelah tiga tahun pandemi dan layanan pendidikan di sekolah dilaksanakan daring dan luring terbatas, kini kita kembalikan PTM secara penuh, ” ucapnya.

Menurut Purnomo untuk peserta didik kelas baru mulai hari ini sudah memaksimalkan jam pelajaran sekolah dengan menggunakan 40 menit tiap jam pelajaran.

“Sehingga para peserta didik akan sekolah dengan jam pelajaran normal, masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 13.30 WIB selama sepekan,” jelasnya (Krg/Aji)

Exit mobile version