hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pasarkan Produk Petani, Kopsyah BMI Buka Gerai Sayuran Segar di GTC

TANGERANG-–Sejak pukul 6 pagi, para petani yang menjadi anggota Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dengan penuh semangat memanen sayur mayur di lahan mereka di Kecamatan Mekarbaru.  Mereka memetik cabai merah, pakcoy, chaisin, kangkung bahkan juga telur bebek.

Hari itu, Minggu 28 Februari 2021, para petani mengantarkan produksi mereka ke kawasan Gerai Tangerang Gemilang (GTG) yang terletak di Jalan Raya Serang, Cikupa, Tangerang dan tiba tepat pukul 8 pagi.

Kopsyah BMI membuka gerai perdana sayur mayurnya di sana sebgaai upaya memasirkan kerja keras anggotanya. Manajer Pemberdayaan Kopsyah BMI Muhammad Suproni mengatakan, sayur mayur yang dijual masih segar, karena dipetik langsung dari lahannya.

“Selain  dari itu Kecamatan Mekarbaru, sementara sayuran lain didatangkan dari Kecamatan Rajeg yang hanya berjarak 30 menit dari Kawasan GTG,” ungkap pria yang akrab dipanggil Roni ini.

Gerai sayur mayur merupakan buah dari proses pendampingan BMI kepada anggota mulai dari budi daya sampai dengan menyediakan pasar untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Koperasi memberikan harga yang lebih baik, bahkan jauh lebih tinggi dari tengkulak. Contohnya cabai, jika di tengkulak dihargai Rp20 ribu per Kg, BMI membelinya Rp30 ribu per Kg.

“Dengan begitu semangat para petani anggota BMI untuk berproduksi lebih giat lagi dan memberikan hasil pertanian yang berkualitas dan segar, baik kepada anggota dan masyarakat,” cetusnya.

Di gerai sayur BMI, Roni dibantu dua stafnya, Dedi Suhaemi dan Suhri Gozali Lubis. Protokol kesehatan (prokes) tetap menjadi pedoman pelayanan. Seperti peraturan memakai masker dan sarung tangan plastik baik saat penimbangan hingga pengemasan sayuran.

Sayur yang sudah ditimbang dikemas dengan plastik bening. Bak gerai di supermarket, sayur mayur yang dikemas di tata rapi, tak lupa disematkan logo Sayur BMI di tiap kemasan sayur.

“Jadi tidak banyak tangan yang bercampur, prokes tetap kami patuhi mulai dari awal hingga ke tangan pembeli,” jelasnya.

Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara mengatakan, sejak awal, program pemberdayaan adalah memberikan pembiayaan ini adalah untuk memberdayakan petani agar terlepas dari tengkulak yang nyata-nyata merugikan petani. Selain itu, gerai BMI dibuat untuk memperluas pasar petani anggota.

“Koperasi juga memberikan akses pasar hasil pertanian salah satunya gerai sayur BMI, dan BMI akan terus memperluas pasar tidak hanya di GTG, namun juga bisa merambah ke pasar-pasar strategis lainnya,” pungkas Kamaruddin.

pasang iklan di sini