
PeluangNews, Sulawesi Tengah – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menyampaikan komitmen kuat Kementerian Koperasi (Kemenkop) dalam menjalankan program prioritas Presiden Prabowo Subianto melalui pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang fokus pada penguatan ekonomi kerakyatan.
“Kemenkop tengah sibuk menghidupkan dan menguatkan fondasi ekonomi di wilayah tengah Indonesia, termasuk Parigi Moutong,” katanya dalam acara peresmian Pasar Tematik, Hari Puncak festival Teluk Tomini, Sulawesi Tengah, Kamis malam (20/11/2025).
Dia mengapresiasi, sinergi antara Pemerintah Pusat dan daerah, serta dukungan dari berbagai pihak seperti Korkom, kepala koperasi, dan masyarakat setempat. “Pasar tematik yang kami resmikan hari ini merupakan hasil desain Kementerian Koperasi yang bertujuan menjadi pusat ekonomi berbasis agro dan buah-buahan lokal,” ujar Farida.
Pasar tematik ini dikelola oleh Koperasi Produsen Sagu Takumandiri, dengan harapan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh masyarakat dan pelaku UMKM di Parigi Moutong.
Farida menekankan, pentingnya menjaga fungsi pasar sesuai dengan tujuan awal, yakni sebagai pusat perdagangan produk agro dan buah, bukan berubah fungsi menjadi tempat lain. “Anak muda diharapkan tidak hanya nongkrong, tetapi juga aktif berinovasi dan berkreasi dengan menjual produk buah hasil kebun mereka di pasar ini,” tuturnya.
Dia berharap, pasar ini menjadi etalase produk unggulan Parigi Moutong, khususnya durian yang merupakan komoditas unggulan dengan produksi mencapai ratusan ribu ton per tahun.
Selain sebagai pusat transaksi ekonomi, pasar tematik ini juga diharapkan menjadi tempat bertemunya para aktivis dan pelaku pertanian untuk bertukar ilmu, jaringan, dan informasi guna meningkatkan produktivitas dan nilai jual produk lokal.
Farida mengingatkan agar pengelolaan pasar dilakukan secara profesional, transparan, dan akuntabel demi kemanfaatan bersama masyarakat.
“Pasar ini dititipkan kepada pengelola bukan untuk dimiliki, tetapi untuk dikelola demi kesejahteraan masyarakat Parigi Moutong,” jelasnya.
Lebih lanjut, Farida menjelaskan pentingnya keterhubungan produk pasar tematik dengan program MBG (Makan Berisi Gratis) yang menyediakan makanan bergizi bagi pelajar dan lansia. “Hal ini sekaligus menjadi upaya menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan petani dan pelaku UMKM di desa,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Bupati Parigi Moutong Erwin Burase mengapresiasi pembangunan Pasar Tematik di Parigi Moutong yang merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah menciptakan ruang ekonomi yang modern, tertata, dan kreatif.
“Pasar ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat perdagangan, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan pemberdayaan UMKM yang berorientasi pada kualitas, keberlanjutan, serta peningkatan daya saing produk lokal,” ujarnya.
Dia mengatakan, melalui pasar tematik ini, pihaknya ingin memastikan bahwa produk lokal, terutama yang dikelola oleh UMKM dan koperasi, memiliki ruang yang layak untuk berkembang.
“Kami berharap pasar ini juga menjadi destinasi ekonomi baru yang memperkuat posisi Parigi Moutong sebagai kabupaten yang kaya potensi, baik di sektor pertanian, perikanan, kuliner, maupun kerajinan daerah,” kata Erwin.
Kabupaten Parigi Moutong dikenal sebagai wilayah terluas di Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas mencapai 6.231 km² dan penduduk terbesar di wilayah tersebut.
Dengan potensi besar di sektor pertanian, seperti durian yang mencapai produksi 220 ribu ton per tahun, kelapa, kakao, serta perikanan seperti udang, Parigi Moutong memiliki peluang besar untuk berkembang.







