Bisnis  

Pasar Kopi RTD di Indonesia Makin Menggeliat, Tren ini Pemicunya

 

John Jose, Marketing Director Tetra Pak untuk wilayah Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia. Foto: Ratih

Peluang News, Jakarta Industri kopi Indonesia tengah menikmati lonjakan pertumbuhan yang signifikan, terutama dalam segmen kopi siap minum dalam kemasan (Ready-to-Drink/RTD). Hal ini terungkap dalam laporan kolaboratif antara Tetra Pak, penyedia solusi pengemasan makanan dan minuman global, dan Innova Market Insights.

Studi terbaru yang dirilis pada awal tahun ini melibatkan 1.500 responden di Indonesia dan menyoroti perubahan besar dalam kebiasaan konsumsi kopi masyarakat. Dengan proyeksi nilai pasar mencapai USD 11,58 miliar pada tahun 2025 dan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 3,5% hingga 2029, kopi RTD muncul sebagai salah satu motor utama pertumbuhan industri minuman nasional.

“Industri kopi Indonesia tengah berkembang pesat, dipicu oleh perubahan kebiasaan konsumsi dan budaya minum kopi yang sudah mengakar,” ujar John Jose, Marketing Director Tetra Pak untuk wilayah Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia, dihadapan media, di Jakarta, Senin (21/4/2025. “Temuan ini membuka peluang besar bagi produsen untuk berinovasi dan menjawab kebutuhan generasi baru penikmat kopi.”

Menurut hasil survei Innova, mayoritas konsumen Indonesia mengonsumsi kopi RTD karena rasanya yang enak (64%), membantu relaksasi (62%), dan memberikan rasa bahagia (50%). Data ini menunjukkan adanya keterikatan emosional yang kuat antara konsumen dan produk kopi siap minum.

Empat Tren Besar yang Membentuk Masa Depan Kopi RTD

Laporan tersebut juga mengidentifikasi empat tren utama yang akan membentuk lanskap pasar kopi RTD di Indonesia selama lima tahun ke depan. Tren tersebut antara lain, Gaya Hidup Sehat. Masyarakat semakin memperhatikan kandungan yang mereka konsumsi. Sebanyak 42% responden menyatakan bahwa klaim kesehatan seperti “alami” atau “menggunakan bahan alami” memengaruhi keputusan pembelian mereka.

Kemudian, keberlanjutan. Isu lingkungan kini turut menjadi pertimbangan penting. Pengemasan ramah lingkungan menjadi alasan ketiga teratas mengapa konsumen bersedia membayar lebih, meskipun banyak produk RTD belum sepenuhnya mengadopsi solusi ini. Ini menjadi celah bagi produsen untuk tampil sebagai pionir dalam inovasi kemasan berkelanjutan.

Lalu, kemudahan konsumsi, Kesibukan dan mobilitas tinggi membuat kepraktisan menjadi kunci. Satu dari tiga konsumen memilih menikmati kopi RTD di luar rumah, menjadikan produk yang mudah dibawa dan dikonsumsi kapan saja sebagai favorit.

Terakhir, pengalaman minum yang imersif. Gen Z menjadi kekuatan utama dalam transformasi pasar. Sebanyak 60% dari mereka lebih menyukai rasa kopi yang kuat dan intens, menandakan bahwa generasi muda mencari lebih dari sekadar minuman—mereka mencari pengalaman.

Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun di Indonesia, Tetra Pak berkomitmen untuk terus mendukung transformasi industri minuman nasional.

“Kami akan mengintegrasikan hasil studi ini ke dalam strategi bisnis kami, termasuk peluncuran produk baru dan pengembangan solusi kemasan inovatif,” tambah John.

Studi ini tidak hanya menjadi cerminan dinamika pasar, tetapi juga peta jalan bagi pelaku industri dalam memahami arah selera dan harapan konsumen Indonesia. Di tengah geliat tren global dan lokal, kopi RTD bukan sekadar minuman instan, melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup generasi masa kini.

 

Exit mobile version