Dengan bambu, masyarakat Tomohon bernyanyi dan menari. Musik Bambu, selain musik kulintang yang dimainkan 6 orang, adalah musik tradisional dari Minahasa satu regu terdiri 30-40 orang.
LETAKNYA diapit dua gunung api aktif, yakni Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Keadaan ini membuat kota yang satu ini dianugerahi keindahan alam yang mumpuni. Topografi pegunungan nan subur membuat kota berhawa sejuk ini menghasilkan bunga-bunga yang berseri. Tak berlebihan jika Tomohon didapuk dengan julukan Kota Bunga dari Sulawesi Utara.
Perkampungan bunga ini terletak di kelurahan Kakaskasen Kecamatan Tomohon Utara, 3 km dari pusat Kota Tomohon. Di situlah cikal bakal lokasi pengembangan florikultura Kota Tomohon. Di sekitarnya terdapat berbagai hotel dan resort yang menarik dengan pemandangan dua gunung api. Di lokasi ini kita dapat menikmati beragam tanaman hias pot dan bunga potong yang dikelola secara turun-temurun dan ditempatkan dalam kios-kios dan ditawarkan kepada pengunjung. Bunga-bunga ini adalah sumber kehidupan dan kemakmuran bagi masyarakat.
Yang paling menarik dari pariwisata di Tomohon adalah kegiatan Tomohon Flower Festival. Gebyar serba bunga yang meramaikan jalanan utama kota itu diselenggarakan sebagai agenda tetap sekali setiap tahun. Dalam festival tersebut ada kegiatan yang menarik banyak wisatawan untuk datang melihat, yaitu Tournament of Flower (ToF).
Di Kinilow terdapat pusat kegiatan Anyaman Bambu. Lokasi ini berada di pinggiran jalan utama kota yang terletak di Kelurahan Kinilow, Kecamatan Tomohon Utara. Merupakan pintu masuk ke Kota Tomohon. Jaraknya 6 km dari pusat kota. Beragam kerajinan, anyaman tradisional yang terbuat dari bambu seperti topi petani, keranjang buah, tempat lampu di jual kepada pengunjung. Bambu ini juga digunakan sebagai media masak masakan khas Minahasa.
Dengan bambu, masyarakat Tomohon bernyanyi dan menari. Musik Bambu, selain musik kulintang yang dimainkan 6 orang, adalah musik tradisional dari Minahasa satu regu terdiri 30-40 orang bahkan ada yang lebih. Musik bambu dari Minahasa juga sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan tidak jarang acara dari luar Sulawesi Utara yang mengundang sebuah regu musik bambu.
Sebelum Agustus 2003, Tomohon merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa. Populasinya 102.724 jiwa (2023). Pada kehidupan sosial di sana sini masih bisa dirasakan sikap suka membantu dan bekerja sama. Gotong royong. Warga lokal mengenalnya dengan istilah mapalus. Beberapa kegiatan—yang merupakan rangkaian dari mapalus seperti memakai alat tiup ketika mengajak kelompok untuk ber-mapalus—sudah mulai hilang. Sebagaimana terjadi di banyak kultur, secara perlahan keaslian lokal mulai terkikis modernisasi.
Panorama lain Tomohon adalah sebuah danau kecil bernama Danau Linouw, 8,5 km dari pusat kota. Danau ini khas karena mengandung kadar belerang yang tinggi. Warna airnya selalu berubah, tergantung pada sudut pandang dan pencahayaan danau. Di sekitar danau ini terdapat satwa endemik berupa burung blibis dan serangga yang oleh penduduk setempat dinamakan “sayok” atau “komo”. Kadang-kadang terdengar kicauan burung-burung kecil dan burung putih besar yang melintasi danau.
Di sebelah timur, berjarak 15 menit dari pusat kota, dari Puncak Bukit Temboan di Rurukan dapat terlihat pemandangan Danau Tondano yang menakjubkan. Dua hal lain yang khas Tomohon adalah tempat pembuatan rumah kayu tradisional yang menarik ini berada di Desa Woloan. Rumah dengan menggunakan sistem knock-down ini dirancang untuk dapat dibongkar-pasang agar dapat dipindahkan untuk dibangun kembali di tempat yang diinginkan oleh pembeli.
Yang kedua, Waruga. Inilah kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari batu dan terdiri dari dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah. Batu makam ini diukir dengan berbagai motif yang menandakan pekerjaan dan jenis kelamin dari manusia yang dikubur di dalamnya. Rata-rata usia waruga adalah ratusan sampai dengan ribuan tahun. Di seluruh Minahasa terdapat sekitar 2.000 waruga.
Pasar tradisional Tomohon
Di antara banyaknya destinasi alam yang terdapat di Kota Tomohon, ada satu nama pasar yang terselip. Destinasi ini telah mendunia, namanya Pasar Tomohon, pasar penjual segala macam daging. Layaknya pasar tradisional, Pasar Tomohon menjual berbagai macam kebutuhan sehari-sehari. Saat baru tiba di bagian depan Pasar Tomohon sekilas sama saja seperti pasar-pasar tradisional lainnya.
Saat, beranjak ke bagian belakang, tepatnya di area penjual daging, informasi unik mulai terungkap. Di situ diperjualbelikan aneka jenis daging yang tidak umum. Mulai dari babi yang dibakar untuk menghilangkan bulunya hingga menyaksikan daging-daging yang istimewa.
Daging yang tidak umum untuk dikonsumsi menjadi sajian utama pasar ini. Daging yang tidak umum untuk dikonsumsi menjadi sajian utamanya. Mulai dari tikus, anjing, ular piton, kelelawar, dan babi terpapar di meja-meja para penjual daging. Mau jenis babi ternak maupun babi hutan, keduanya dapat diperoleh di pasar yang bernama lengkap Pasar Beriman Tomohon ini. Tikus yang dijual di sini juga bukanlah tikus yang hidup dalam gorong-gorong namun tikus hutan yang memiliki ciri ekor bewarna putih.
Pasar Tradisional Tomohon itu pasar terbesar di Minahasa. Di sana dijual berbagai macam jenis bahan makanan dan jenis daging. Antara lain, daging sapi, babi, anjing, tikus pohon, kelelawar dan ayam. Daging yang dijual sangat segar dan dijagal di situ juga. Di pasar tersebut juga dijual berbagai jenis ikan laut dan ikan air tawar. Karena Pasar Tomohon lebih lengkap, lebih murah, dan lebih segar dagingnya, banyak orang dari luar kota datang berbelanja di Pasar Tomohon.
Beragamnya daging yang diperjualbelikan di Pasar Tomohon tidak lepas dari budaya Suku Minahasa yang merupakan masyarakat asli Sulawesi Utara. Masyarakat di sini memang dikenal dengan pemakan segala jenis daging hewan. “Selama daging itu bisa diolah dan dimakan, masyarakat akan coba untuk memasukannya ke dalam perut”. Begitulah istilah yang sering beredar di kalangan orang Minahasa.
Khusus hari Sabtu dan Minggu, daging yang diperjualbelikan di Pasar Tomohon menjadi lebih beragam dan tidak biasa. Daging monyet hitam, yaitu hewan langka khas Sulawesi kadang juga diperjualbelikan di sini. Belum lagi daging ular piton dan daging kucing adalah daging yang turut meramaikan menu pasar ini.
Nama Pasar Tomohon membuat wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulawesi Utara penasaran dengan keunikannya. Bagi yang tidak kuat dengan bau darah dan penyayang binatang, sebaiknya jangan datang ke pasar ini. Sebab,mencium bau amis serta melihat daging binatang yang masih utuh lengkap dengan kepalanya akan menjadi hal yang menakutkan.●(Zian)