
Peluang News, Jakarta – Pasar ban mobil di Tanah Air dalam dua bulan pertama di tahun 2025 belum terlalu bergairah seiring dengan penurunan daya beli masyarakat.
Presiden Direktur PT Bridgestone Tire Indonesia Mukiat Sutikno mengatakan sejak Januari hingga Februari tahun ini, secara keseluruhan pasar ban kendaraan bermotor roda empat masih mengalami tekanan, baik pada segmen OEM (originally equipment for manufacturing – pasar untuk produksi mobil baru) maupun pada segmen replacement (pasar untuk penggantian ban pada mobil lama).
“Kami melihat demand secara keseluruhan, untuk OEM yang disuplai ke pabrikan otomotif, dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan ban di Januari dan Februari terjadi penurunan pasar ban sekitar 20%,” ujarnya kepada Peluang, belum lama ini.
Penurunan permintaan ban di segmen OEM itu dipengaruhi oleh berbagai aturan pajak yang baru dan sejalan dengan tekanan yang dihadapi oleh pasar otomotif.
Meski begitu, Mukiat mengungkapkan penurunan permintaan ban juga terjadi di segmen replacement selama dua bulan awal 2025.
Menurut dia, faktor utama yang menyebabkan lesunya penjualan ban replacement selama Januari-Februari dipengaruhi oleh libur natal dan tahun baru pada Desember 2024, dimana sudah banyak pemilik kendaraan bermotor yang melakukan pergantian ban pada masa tersebut.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Mukiat memperkirakan permintaan pasar ban untuk segmen replacement lebih rendah sekitar 20%.
Namun dia cukup optimis, hingga akhr 2025 pasar ban di Indonesia masih akan tumbuh sekitar 3% dibandingkan dengan 2024. Peningkatan penjualan ban menurut dia akan banyak terjadi pada bulan Maret karena persiapan mudik, serta pada sekitar Mei-Juni karena banyak masyarakat yang harus melakukan pergantian ban karena persiapan masa liburan sekolah.
Pasar mobil sendiri pada awal 2025 masih menghadapi tekanan permintaan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, jumlah penjualan mobil secara whole sales pada Januari 2025 mencapai 61.843 unit. Angka tersebut turun 11,3% secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 69.758 unit. Sementara penjualan ritel juga turun 18,6% secara YoY menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibandingkan dengan 78.437 unit pada periode yang sama 2024.