Berkat gagasan dan tekadnya ingin menciptakan pariwisata yang berkelanjutan, Nurul Azizah Kusumaningrum menjadi salah satu pemenang Wirausaha Muda Mandiri pada November 2020 untuk kategori kreatif, Nurul juga meraih juara “Creative Idea Competition” yang digelar Eco Ranger pada Februari 2021 lalu.
“Saya menggagas pengurangan sampah buah, sayuran bagi pelaku usaha agrowisata, rumah makan penginapan, bahkan untuk pasar swalayan, exporter hingga petani sendiri, “ ujar perempuan kelahiran 19 September 1986.
Peraih Magister Entrepreneurship dari Universitas Otago, Dunedin, Selandia Baru ini menyampaikan, yang dimaksud dengan natural edible coating ialah membuat formula alami untuk membuat makanan seperti sayuran dan buah awet dengan melapisinya terbuat dari tumbuhan lidah buaya.
“Formula ini memungkinkan pasar swalayan, rumah makan, hingga hotel membuat buah potongnya tidak terbuang dan bisa menjual secara daring, jika tidak terjual di tempat. Pelapis lidah buaya untuk buah dan sayur ini tidak saja aman, tetapi juga tidak mengurangi rasa. Dengan demikian formula ini bisa mengurangi sampah,” papar Nurul, seraya mengatakan sedang mengurus perizinan agar bisa dipasarkan untuk pelaku usaha wisata.
Bisnis utama Nurul perempuan yang bermukim di Yogyakarta ini ialah menjadikan lidah buaya sebagai olahan camilan. Selain itu dia menjalankan budidaya lebah klanceng. Sebelumnya Nurul menjalankan usaha homestay, namun karena harus melanjutkan studi dan begitu pulang ada pandemi usaha ini sempat ditutup. “Ke depan saya ingin memadukan semua usaha ini. Wisatawan menginap di homestay, bisa belajar mengolah lidah buaya, menikmati madu dan memahami lingkungan hidup,” tutupnya (Irvan).