hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Papis: Jus Detoks, Segar dan “Payuh Pisan”

Fitri Supriati (kiri), seorang rekan dan Ruli Anwari kanan dengan produk jus papis-Foto: Dokumentasi pribadi.

DEPOK-–Rumah kediaman pasangan suami-isteri Ruli Anwari-Fitri Supritai  kira-kira berukuran 36  meter persegi tampak bersahaja. Rumah dua kamar  di kawasan Sawangan, Depok, hanya digunakan satu untuk ruang peraduan sumai-isteri itu.

Sementara satu kamar lagi disulap sebagai ruang produksi usaha minuman jus homemade yang mereka beri tajuk Papis Juice.

“Silahkan mencoba satu jus detoks produksi kami,” cetus Fitri, ketika Peluang bertandang, Senin (6/8/2018) sambil mendirikan  satu botol berisi jus berwarna oranye kental itu.

Ketika dicicipi maka rasa buah apelnya kental bercampur dengan buah jeruk Sunkist.  Rasanya enak. Namun dikatakan Fitri, jus itu bukan bertujuan menyegarkan saja, tetapi juga mengusir racun dari tubuh.

Jus detoks yang diproduksinya  tidak hanya satu varian, tetapi juga ada varian lain, yaitu  kiwi, brokoli dan mint,  varian ketiga campuran  wortel dengan lemon, dan varian keempat buah naga, tomat dan stroberi.

Salah satu produk jus detoks dari Papis Juice-Foto: Dokumentasi Pribadi.

Selain menawarkan jus detoks,  Papis Juice juga menawarkan jus minuman dengan buah lokal yang jarang disajikan usaha jus lain, seperti jus kendondong, lemon jahe, selain rasa buah pala. Tentunya ada jus buah lain, seperti sirsak, mangga dan jeruk peras.

“Kami memulai usaha dengan Bismillah. Dulunya kami agen asuransi. Namun sejak tiga tahun lalu kami memutuskan untuk mulai usaha ini setelah melihat sebuah blender menganggur,” kenang Fitri yang pernah lima tahun jadi agen asuransi.

Rasa pertama ialah buah pala. Mulanya hanya seratus botol, sebagian dijual Rp5000 per botol dan sebagian lagi untuk “test case”. Ternyata berhasil. Kemudian menurut Fitri, dia diminta mencoba menjual kepada para ibu yang menunggu anaknya di sebuah sekolah elite dan ternyata laris.

Usaha yang dimulai sejak Juni 2015 kemudian berkembang pesat. Perempuan asal Sukabumi kelahiran 1978 ini bertugas sebagai marketing menggunakan cara daring (online) memanfaatkan media sosial. Selain itu Papis Juice menjual dengan cara menggunakan cara reseller, keagenan.

Harga retail kini Rp15.000, harga reseller Rp10.000 dan minimal membeli 50 botol, sementara harga agen Rp8000 tetapi minimal harus membeli 250 botol.  Dalam sebulan Papis Juice dengan dua karyawan mampu memproduksi 5000 botol.

Mengapa namanya Papis Juice?  “Papis itu dalam singkatan dalam Bahasa Sunda artinya payuh pisan artinya laku benar,” ucap perempuan kelahiran 1978 ini.

Ruli bertugas di bagian produksi mengatakan, sebuah varian dicoba lebih dulu sebelum dilepas ke pasar. Buah yang dijus tidak dicampurkan dengan satu pun bahan pengawet.

Buahnya pun didatangkan dari petani lokal. Stroberi misalnya didatangkan dari petani garut dan pala dari Sukabumi.

“Kami masih kecil.Omzet kami tertinggi hanya sekitar Rp50 juta per bulan.  Itu pun separuh untuk produksi dan sebagian lagi untuk tabungan, karena kami berkeinginan membuka gerai sendiri,” harap pria kelahiran 1978 dan juga berasal dari Sukabumi.

Penjualan di bazar-Foto: Dokumentasi Pribadi.

Fitri menimpali bahwa kalau Allah menghendaki, pasangan dua anak ini ingin mempunyai toko dua lantai bagian bawah kafe dengan produk serba buah dan bagian atas adalah produksi (Irvan Sjafari).

 

pasang iklan di sini