BANDUNG—Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung Iwa Gartiwa menyampaikan pandemi Covid-19 di satu sisi menyebabkan perlambatan daya beli masyarakat, tetapi di sisi lain justru membuat pendapatan warung di Kota Bandung mengalami peningkatan dibandingkan sebelum pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
“Masyarakat merasa lebih aman berbelanja di warung terdekat menjadi penyebabnya,” ungkap Iwa pada Webminar Recovery Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Melalui Gerakan Ekonomi Bandung Bangkit, Kamis (18/6/20).
Perputaran keuangan di lingkungan RT/RW selama pandemi, khususnya setelah diberlakukannya PSBB, meningkat. Bahkan, lanjut dia, fenomena ini momentum yang tepat untuk menggaungkan promosi produk dalam negeri untuk menyelematkan perekonomian nasional, khususnya Kota Bandung .
Dia mengatakan, potensi perlambatan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) jika pandemi berlangsung lama, bisa ditekan. Ke depan perlu dgaungkan kampanye untuk sama-sama membeli produk dalam negeri, produk lokal, produk Kota Bandung , agar pertumbuhan ekonomi terjaga.
Iwa optimis dengan karakteristik populasi yang didominasi generasi milenial, dan 94% diantaranya melek internet,upaya-upaya penyelamatan ekonomi bisa dilakukan dengan cara yang lebih inovatif dan kreatif. Apalagi, menurut dia, 69% pemuda di Kota Bandung berminat untik berwirausaha.
“Kunci untuk mendorong LPE Kota Bandung , selain kampanye untuk membeli produk lokal adalah merangsang pemuda untuk terus berkembang dan semakin produktif. Harus ada rumusan model,” terang Iwa.
Dengan kebangkitan UMKM berharap pendapatan asli daerah (PAD) juga bisa kembali terdongkrak.
Sementara Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan I/2020, LPE Kota Bandung tumbuh 2,73%. Sementara saat ini, menurut dia, LPE Kota Bandung tumbuh 3,5%.
“Jika pandemi Covid berkepanjangan, LPE Kota Bandung akan melambat ekstrim, menjadi sebesar minus 0,47%. Daya beli masyarakat akan terdampak parah,” ujarnya.
Beragam upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung , termasuk melalui relaksasi beberapa sektor, akan mampu membangkitkan kembali ekonomi
“Mudah-mudahan PAD Kota Bandung bisa 41,3%, tidak melambat terlalu besar,” pungkasnya.