hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Padang Panjang, Kota Imut Sarat Predikat

Ini kota terkecil di Sumatera. Terkecil kedua di Pulau Andalas. Bogor van Sumatera dan kota pendidikan modern perempuan pertama. Tempat yang cocok untuk hidup harmonis dan hari tua.

KOTA dengan wilayah terkecil di luar Jawa ada di Sumatera. Namanya Padang Panjang. Luas teritorinya tak lebih dari 21 km², dengan populasi 50.000-an jiwa. Terdiri dari dua kecamatan saja. Padang Panjang resmi menyandang status kota pada tahun 1950. Yakni sebagai salah satu Kota Praja pada waktu itu. Wilayah administratifnya dikelilingi oleh daerah Kabupaten Tanah Datar. Jaraknya ke ibu kota Provinsi Sumatera Barat, Padang, hanya 68,3 km.

Sejak era kolonial, Padang Panjang itu salah satu titik perlintasan terpenting di Sumatera Barat. Jarak tempuhnya hanya 1,5 jam dari Padang. Posisinya yang strategis karena terletak pada lintasan regional antara Kota Padang dan Kota Bukittingi, juga antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten/Kota Solok.

Percabangan jalur kereta api ini pun terdapat di stasiun kota ini. Jalur kereta sebenarnya sudah lama tak dimanfaatkan. Bahkan di atas lahan PJKA tersebut kini berjejalan bangunan rumah penduduk. Saat ini, Pemkot tengah mengaktifan kembali jalur roda besi itu.

Fasilitas kereta api ini mengisyaratkan Padang Panjang sebagai kota tua. Semasa agresi militer Belanda, sekitar tahun 1947, kota ini pernah menjadi pusat pemerintahan sementara, menggantikan posisi Kota Padang.

Dengan suasana alam yang asri alami, topografi Padang Panjang berada dalam wilayah lembah. Diapit oleh tiga gunung yang dikenal di Minangkabau/ Sumatera Barat dengan Puncak Tri Arga yaitu Gunung Marapi, Gunung Singgalang dan Gunung Tandikat.

Posisinya yang di tengah bentangan gugus Bukit Barisan menambah elok panorama kota ini. Curah hujan tergolong rutin dan tinggi. Sejuknya suhu udara (21- 24ºC) membuatnya disebut juga Bogor van Sumatera.

Selain tajuk itu, Padang Panjang juga dikenal sebagai Kota Pendidikan. Banyaknya institusi pendidikan untuk ukuran kota sekecil itu menjadi bukti. Siswa berasal dari daerah-daerah di Sumatera Barat, dari luar provinsi, bahkan dari mancanegara. Akar sejarah pendidikan ini tertanam jauh ke masa lalu. Di sinilah berdiri sekolah modern pertama dan sekolah modern perempuan pertama di Indonesia.

Pelopornya dua bersaudara. Zainudin Labay yang mendirikan Diniyah School; dan adiknya, Rahmah El Yunusiah, yang mendirikan Diniyah Putri. Alhasil, Padang Panjang muncul sebagai kota tempat kelahiran sekolah Islam modern pertama di Tanah Air. Hingga saat ini, Diniyah Putri secara konsisten mempertahankan kiprahnya menjadi wahana pencerdasan umat. Itu antara lain sebab lahirnya julukan Kota Serambi Makkah dan Egypte van Andalas.

Sejak awal berdiri, kedua institusi ini telah membukukan pengakuan nasional bahkan internasional. Para pelajar datang dari luar negeri, seperti Malaysia, Brunei, Singapura. Selain Kota Pelajar, nun jauh di masa lalu, kota kecil ini sangat identik dengan Yayasan Perguruan Thawalib, yang terdiri dari Thawalib Putra dan Thawalib Putri. Ini kelanjutan sekolah agama yang bernama Surau Jembatan Besi yang didirikan pada masa peralihan abad ke-20 oleh Syech Abdullah.

Di kota ini juga terdapat pendidikan seni. Pada awalnya, ini merupakan satu-satunya institusi seni di luar Pulau Jawa. Institusi ini berawal dari konservatori karawitan A dan karawitan B, yang pada perkembangan selanjutnya menjadi Akademi Seni Karawitan Indonesia.

Munculnya Akademi Seni Karawitan Indonesia tidak lepas dari kiprah trio Adam. Yaitu Bustanul Arifin Adam; Hoerijah Adam, Maestro Tari Minangkabau; dan Irsyad Adam, Maestro Biola Sumatera Barat.

Tiga adik beradik putra daerah asli Padang Panjang inilah, antara lain, tokoh di balik Akademi Seni Karawitan Indonesia. Pada tahun 1999 berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia Padang Panjang. Selanjutnya, pada 2010, berganti lagi menjadi Institut Seni Indonesia Padang Panjang.

Di kota kecil ini tersedia Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM). Di sini bisa ‘disaksikan’ perkampungan urang awak dalam bentuk mini. Pengunjung dapat mencari informasi tentang Minangkabau dalam bentuk dokumentasi (arsip, foto, tulisan dan audio).

Selain itu di Kota Padang Panjang terdapat sebuah surau (masjid kecil, umumnya lebih besar dari musahalla) yang usianya hampir 300 tahun. Masjid ini dikenal sebagai masjid asasi yang merupakan salah satu masjid tertua di Minangkabau.

Kurang lengkap jika membicarakan Minangkabau tanpa menyebut kuliner, bukan? Padang Panjang kini tak sekadar kota penghasil rendang atau keripik singkong pedas alias sanjai. Kreativitas masyarakat muncul. Baru-baru ini, pihak Pemkot meluncurkan produk kuliner olahan susu terbaru berupa keju mozarella dan gouda. Sebelumnya, selain susu dan yogurt, juga sudah ada kefir, permen susu, pie susu, es krim dan pempek susu.

Keju mozarella adalah jenis keju asal Italia yang dibuat dengan cara diputar dan dipotong. Keju yang memiliki tekstur lembut dan berkadar air tinggi ini banyak digunakan pada pizza dan lasagna. Sedangkan keju gouda merupakan keju asal Belanda yang dibuat dengan cara dipanaskan hingga tahu susu terpisah dari dadihnya. Gouda memiliki rasa unik yang manis dan renyah. Keju ini banyak digunakan untuk campuran salad dan spageti.

Kedua jenis keju itu diproduksi oleh pelaku usaha pengolahan susu di Padang Panjang. Produk keju mozarella dan gouda itu diluncurkan dengan merek ‘PaPanyo Keju’ (Ayahnya Keju). Ide itu menindaklanjuti produk Padang Panjang sebagai sentra produksi susu sapi di Sumbar. Olahan susu biasanya dijual ke Bukittinggi, Padang dan Riau. Tapi sering terkendala karena pengolah susu masih menggunakan cara manual, blum semuanya memiliki mesin pasteurisasi.

Mereka yang pernah berada di Kota Padang Panjang tentu tahu persis rasanya suasana damai alami itu menyelinap ke dalam sanubari, tak kecuali yang menyelinap melalui pori-pori tubuh. Sebuah tempat yang cocok untuk ketenangan dan suasana hidup yang harmonis.●(dd)

pasang iklan di sini