Dua penghargaan bergengsi yang diterima Koperasi Makmur Mandiri menjadi modal kuat untuk terus mengembangkan usahanya ke pelosok tanah air. Tekadnya tak sekadar menjadi besar tetapi juga bermanfaat bagi anggotanya.
Penghargaan Koperasi Simpan Pinjam Berprestasi yang diberikan kepada Makmur Mandiri oleh Kementerian Koperasi UKM jadi bukti kuat bahwa koperasi ini sudah menjalankan usahanya di jalur yang benar. Sebelumnya, Tumbur Naibaho, Ketua KSP Makmur Mandiri sempat galau, bahwa koperasi yang dibangunnya susah payah sejak 2009 sempat dituding melakukan bisnis illegal. “Saya sangat kaget dengan tuduhan tidak mendasar itu, tapi puji Tuhan, ketika pemerintah memberikan predikat KSP Berprestasi, kini kami semakin percaya diri untuk melangkah lebih tegar,” ujarnya.
Ketegaran Tumbur beserta tim majemen KMM kian prima ketika kerja keras mereka menata mekanisme Rapat Anggota berbasis teknologi digital mendapat pengakuan eksternal. Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan kepada KMM sebagai koperasi pertama penyelenggara RA berbasis video conference. “Selain untuk menghemat biaya, teknologi ini kami serap agar KMM tidak tertinggal dalam menyerap perkembangan teknologi yang belakangan bergerak semakin cepat,” tutur Naibaho.
Keberhasilan merebut dua penghargaan bergengsi itu berdampak pula pada semangat para manajer KMM di sejumlah cabang. “ Semoga apresiasi Koperasi Berprestasi dan Pengakuan MURI itu, kian menegaskan keberadaan kami di kota ini,” kata Bontor Sinaga Manager KMM Kota Batam. Hal senada diungkapkan Bangun Sinambela Manajer KMM Cikupa Tangerang, Banten, yang berharap keberadaan KMM semakin diakui dan dikenal masyarakat
“Penghargaan ini memacu tekad dan semangat kami untuk membawa KMM tampil lebih hebat lagi di pentas nasional, “ tuturnya.
Saat berbicang kepada pers di sela penghargaan MURI, Tumbur Naibaho mengatakan KMM sudah sangat siap dengan aplikasi infrastruktur berbasis teknologi informasi. Pilihannya dengan mengembangkan komunikasi melalui video tele conference yang memang sudah disiapkan sejak awal tahun ini. “Pengembangan teknologi berbasis digital ini kami lakukan sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo, agar gerakan koperasi mengikuti perkembangan teknologi,” tuturnya.
Penggunaan teknologi ini, lanjaut Tumbur, sudah dijalankan saat RAT pada Januari 2019 nanti, namun juga akan dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih mendesak, seperti pertemuan mingguan setiap cabang.
Hal senada dikemukakan Sekretaris Menteri Koperasi UKM Meliadi Sembring. Ia menilai KMM telah mengambil langkah berani untuk menjadikan bisnisnya semakin tranaparan, sekaligus ikut mengharumkan citra perkoperasian di tanah air.
Menurut dia, penggunaan teknologi informasi seperti yang dilakukan KMM sudah menjadi tuntutan zaman. Dengan penggunaan teleconference ini, maka koperasi akan memangkas biaya, terutama untuk RAT. (Irsyad Muchtar)