hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pacu Produktivitas untuk Kesejahteraan Anggota

Revitalisasi alat produksi seperti mesin-mesin dan digita-lisasi proses bisnis menjadi andalan KAN Jabung Syariah Jatim untuk meningkatkan produksi susu sapi perah.

Kondisi perekonomian yang melambat sepanjang 2019 berdampak terhadap usaha Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Syariah Jawa Timur. Meski masih tumbuh positif namun tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya.

Akhmad Ali Suhadi, Ketua Pengurus KAN Jabung mengatakan untuk mengatasi kondisi tersebut, pihaknya menggenjot optimalisasi produktivitas sumber daya manusia (SDM), infrastruktur dan omzet penjualan. “Tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan usaha overall sebesar 24% dibanding tahun lalu,” ujar Ali Suhadi.

Koperasi produsen terbesar di Malang ini juga memacu bisnis pendukung intinya dengan meningkatkan produksi pakan ternaknya melalui revitalisasi mesin produksi dengan teknologi yang lebih modern. Dengan pakan ternak yang berkualitas, kualitas susu sapi yang dihasilkan anggota peternak pun tentunya akan lebih baik.

Untuk proses usaha yang lebih efisien dan efektif, KAN Jabung Syariah Jatim yang didirikan pada 1979 ini membangun digitalisasi pelayanan melalui pengembangan sistem informasi manajemen (SIM), dan sistem pembayaran elektronik (cashless). “Pengembangan digitalisasi akan bertujuan agar proses administrasi lebih cepat, teratur dan transparan,” tutur Ali Suhadi.

Jika mengacu pada koperasi produsen susu seperti di negara-negara Skandinavia, penggunaan teknologi sangat berperan besar. Otomasi proses dapat meningkatkan kapasitas produksi dan menekan biaya operasional. Selain itu, mutu susu yang dihasilkan pun jauh lebih baik.

KAN Jabung tercatat merupakan koperasi yang gigih untuk membangun ekosistem bisnis yang saling terkait. Meski bisnis intinya peternakan sapi perah, koperasi ini juga punya bisnis pendukung lain. Sedikitnya ada delapan lini usaha yang mencakup bisnis pengolahan limbah yang diubah menjadi biogas, bengkel dan angkutan, sarana produksi pertanian (saprotan) yang menyediakan pupuk, bibit, dan obat-obatan bagi petani, hingga bisnis tebu rakyat.

Tujuan pengembangan bisnis itu terkait dengan upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi anggota. Sebagai contoh, bagi anggota yang ingin mengembangkan pertanian tebu, maka sejak produksi hingga pemasaran akan didukung oleh koperasi. Demikian juga bagi anggota yang menginginkan pupuk bisa mendapatkan pinjaman, atau bagi mereka yang punya latar belakang peternak bisa mendapatkan kepastian usaha dan produknya bisa diserap pasar. Mereka juga disediakan pakan ternak, pengobatan sapi kalau sakit, inseminasi, hingga perluasan kandang.

Untuk menjamin aspek pembiayaan tersebut, KAN Jabung juga mendirikan lembaga keuangan syariah tersendiri bernama Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Al Hijrah. Berbagai kemudahan itu, dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat agar mau menjadi anggota koperasi.  (Kur)

pasang iklan di sini