hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pabrik Minyak Makan Merah di Sumut Segera Beroperasi 

Deli Serdang (Peluang) : Saat ini telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik minyak makan merah.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) memastikan kesiapan pabrik minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) yang direncanakan akan beroperasi pada awal 2023.

“Saya optimistis pilot project produksi minyak makan merah berjalan sesuai rencana, yaitu dapat dilaunching pada Januari 2023,” kata Teten dalam keterangan resminya, Sabtu (3/12/2022).

Piloting ini dilakukan melalui kerja sama dengan PTPN III yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Minyak makan merah saat ini telah memperoleh sertifikasi SNI 9098:2022 dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Detail Engineering Design (DED) dari PPKS.

Produksi minyak makan merah melalui koperasi petani sawit ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong terciptanya kesejahteraan petani. Saat ini sebanyak 41 persen dari 15 juta lahan sawit dikelola petani secara mandiri. 

Potensi tersebut, tentunya mampu menumbuhkan kesejahteraan petani melalui program korporatisasi kebun sawit.

Selain bermanfaat dari segi ekonomi, minyak makan merah juga bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini karena ada kandungan pro vitamin A dan vitamin E yang tinggi yang bermanfaat untuk mengatasi stunting.

“Prosesnya beda, karena kalau minyak goreng yang sekarang yang warna bening itu setelah melalui proses bleaching atau dibersihkan yang bisa saja menurunkan kandungan vitamin A-nya. Nah, jadi kalau minyak makan merah ini kandungan pro vitamin A-nya sangat tinggi,” kata Teten.

Terkait kualitas sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain kaya akan vitamin, hasil masakannya sama sekali tidak mengubah rasa. 

Terbukti beberapa waktu yang lalu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) sudah melakukan demo masak bersama salah satu chef ternama terkait penggunaan minyak makan merah.

“Salah satu chef sudah mencoba berbagai minyak. Dari segi cita rasa, tak ada perbedaan dengan minyak apapun, walaupun merah, tak kemudian makanannya menjadi merah,” ujar MenKopUKM.

Pada kunjungan kerja ke Deli Serdang, Jumat (2/12/2022), Teten menyaksikan Penandatanganan nota kesepahaman antara PTPN II dengan Koperasi Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) tentang kerja sama penyerahan pemanfaatan tanah untuk lokasi pembangunan dan penyediaan bahan baku serta fasilitas pabrik minyak makan merah.  

Kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik minyak makan merah.

Ketua Koperasi Pujakesuma Oktri Wirawan merasa bangga karena koperasinya terpilih menjadi koperasi pilot project pengembangan minyak makan merah. Terlebih memang teknologi minyak makan merah ini dimiliki oleh PPKS.

“Bangga bisa bekerja sama langsung dengan penemu teknologinya sehingga apapun nanti kendalanya yang kami hadapi bisa langsung dikonsultasikan dengan PPKS,” kata Oktri.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Peneliti Hilirisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Frisda Rimbun Pandjaitan menyatakan progress secara kontruksi pengembangan minyak makan merah saat ini mencapai 25 persen. Hal terebut dikarenkan curah hujan di Sumatera Utara yang realitif tinggi dan alat-alat pabrik yang masih dalam proses pemesanan.

“Progress kita secara keseluruhan sudah 25 persen dalam konstruksi karena sebagian alat dan mesin masih dalam proses preorder. Selain itu curah hujan di Sumatera Utara akhir-akhir ini sangat luar biasa, sehingga  menganggu kecepatan kita didalam pembangunan pabrik,” jelas Frisda.

Namun demikian, Frisda berharap pembangunan pabrik dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang diberikan.

“Kami juga sangat berharap piloting yang pertama ini jadi data pertama sehingga kami akan mengevaluasi. Nanti kalau dikelola oleh koperasi akan terdata dengan bagus, sehingga bisa menjadi blueprint untuk koperasi-koperasi lainnya,” tutup Frisda.

pasang iklan di sini