hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Out of The Box

Pernahkah Anda disodori sebuah games bernama 9 dot puzzle. Permainan yang bertujuan membangun kreativitas ini sering muncul dalam sebuah pelatihan manajemen maupun outbond perkantoran.

Permainannya begini, pemandu  menggambar sembilan buah titik yang ditata dalam kisi 3×3. Lalu ia menantang peserta latihan untuk menarik empat garis lurus menyambung, tanpa mengangkat pena dan harus melewati sembilan titik tersebut.

Jika Anda baru pertama memainkan puzzle ini, cukup sulit menemukan jawabnya. Bahkan bisa frustrasi seraya menuding pemandu hanya mempermainkan Anda.

Ketika rahasianya dipecahkan, peserta spontan berkata: “O iya ya, koq gak terpikirkan oleh saya.” Komentar klise itu mirip cerita Telur Columbus yang terkenal.

telur columbus - out of box

Ceritanya begini, suatu hari pelaut asal Genoa, Italy ini diundang acara jamuan makan di Spanyol di mana ia akan menerima penghargaan atas prestasi menemukan dunia baru yang kini bernama Amerika.

Tiba-tiba seseorang bergunjing, bahwa menemukan jalur perdagangan baru bukanlah pencapaian besar. Setiap orang bisa melakukannya.

Menjawab celaan itu, Columbus tentu panas. Kemudian ia mengambil sebutir telur dan menantang semua orang yang hadir untuk membuat telur berdiri tanpa memegangnya. Ketika tantangan itu dijawab, ternyata tidak tidak ada seorang pun mampu melakukannya.

Colombus kemudian memecahkan sedikit bagian bawah telur itu, dan menaruhnya; telur itu pun berdiri tanpa dipegang olehnya.

Cerita yang diragukan kebenarannya (apocryphal) ini intinya sekadar menjelaskan bahwa sebuah ide atau penemuan cemerlang bakal tampak mudah dilakukan setelah ada orang lain yang pernah melakukannya.

Ketika pertama kali bermain 9 dot puzzle dalam sebuah pelatihan kepemimpinan mahasiswa tahun 1981, saya termasuk peserta yang berhasil memecahkan puzzle tersebut. Pemandu saya, Utomo Dananjaya mengatakan rerata dalam setiap pelatihan tak lebih dari 20 persen peserta mampu memecahkan 9 dot puzzle.

Utomo kala itu dikenal sebagai pemandu yang getol menyosialisasikan metode pendidikan alternatif lantaran, menurutnya, sistem pendidikan yang ada tidak mencipatkan siswa didik siap pakai.

Terjerumus dalam hapalan dan rumus-rumus yang tidak aplikatif. Melalui metode pengajaran yang disebutnya andragogi, proses belajar mengajar dapat berlangsung dialogis, guru tidak lagi sebagai pemilik kebenaran mutlak dan murid bukan sekadar gelas kosong.

Berfikir Out of Box

9 dot puzzle yang mulai populer pada 1970-an menjadi salah satu inti permainan paling favorit dalam metode pengajaran andragogi, metode ini pertama kali digagas oleh seorang pengajar asal Jerman, Alexander Kapp pada tahun 1833.

Beberapa waktu lalu saya mendapat tugas melatih sejumlah ibu-ibu di empat kabupaten di Banten. Mereka anggota koperasi syariah terbesar di daerah itu.

Dari sebanyak 600 peserta terdiri dari 12 kelas yang saya sodori permainan 9 dot puzzle, hanya dua orang peserta saja mampu memecahkan permainan ini.

Puzzle yang sudah berumur lebih satu abad itu, sejak muncul pertama kali dalam Sam Loyd Classic Cyclopedia of Puzzles di tahun 1914 dinilai absurd, tak terjangkau oleh nalar praktis mereka.

Inti puzzle itu sebenarnya menggali kemampuan berpikir dengan cara yang tidak biasa. Kisi 3×3 itu adalah kotak imajinasi yang kita ciptakan sendiri, di mana pikiran kita terperangkap di dalamnya. Padahal, solusinya ada di luar kotak tersebut.

Sebagai tips memecahkan 9 dot puzzle, jangan cuma berhenti di titik-titik itu, teruslah tarik garis hingga ke luar imajinasimu, lalu kembali lagi ke dalam kotakmu untuk menyelesaikan titik terakhir.

Mengapa hanya dua orang saja dari kaum ibu itu mampu memecahkan 9 dot puzzles?

Apakah lantaran subjek pelatihan yang relatif para pemain aman (safety player) atau karena memang tidak mudah berpikir out of box (di luar kotak) ?

Bahkan tidak jarang sebuah perusahaan yang terbilang  sukses sering gagal menemukan ide out of box itu. Terjebak di kesuksesan masa lalunya sehingga kemampuan untuk berinovasi jadi tumpul.

pasang iklan di sini