Ilustras Orange Cake-Foto: Dokumentasi Pribadi.
BATU—Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) perlu kreatif untuk memanfaatkan potensi yang ada di lingkungannya untuk meningkatkan ekonomi warga. Di antara desa yang punya inovasi yang sinergi dengan komoditas pertaniannya ialah Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Batu, Jawa Timur.
Beberapa tahun terakhir ini empat dusun yang ada di lingkungan Bumiaji, yaitu dusun Beru, Banaran, Biangun. dan Tlogorejo mempunyai budi daya jeruk. Selain untuk agriwisata, jeruk ini bisa dimanfaatkan untuk olahan kue, Orange Cake.
Menurut Siti Roidah penanggungjawab produksi Orange Cake, usaha ini sudah berdiri pada Juli 2019 dan menjadi oleh-olah khas Desa Bumiaji.
“Banyak petani beralih dari tanaman apel ke tanaman jeruk, karena biaya produksi apel jatuhnya sangat mahal. Ternyata olahan jeruk ekonomis, ” ujar perempuan karib dipanggil Shiro ini kepada Peluang melalui WhatsApp, Sabtu (12/9/20),
Orange Cake dikelola PKK desa di bawah naungan BumDes. Pada Juli 2019 hingga Februari 2020 sudah memproduksi lima ribu boks dengan harga jual Rp25.000 per boks. Penjualan dilakukan per dasarkan pesanan secara daring.
“Pemasaran masih area batu dan sekitarnya. Kami juga dibantu KKN Universitas Muhamadyah Malang untuk di pasarkan wilayah Malang, karena produk kita tidak pakai pengawet hanya tahan 3 hari saja, di luar sebagai oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke Bumiaji,” ungkap alumni Teknologi Industri Universitas Negeri Malang ini.
Pandemi berdampak pada produksi menurun drastis, tetapi dua bulan terakhir sudah ada permintaan walaupun sedikit.
Ke depan diversivikasi produk mungkin penambahan topping, serta ukuran yang lebih kecil dibanding boks yang seharga Rp25 ribu.
Sementara. Ketua Pokdarwis Desa Bumiaji Usman Hadi menyatakan, petani gemar menanam bibit jeruk. Sebab, hal itu melihat kondisi lahan pertanian sangat cocok dan punya prospek bagus serta menjanjikan.
Pilihan menanam jeruk, selain apel, karena perawatan mudah. Produk jeruk tidak melihat cuaca. Serta tidak serumit menanam tanaman apel.
“Karena petani apel harus melakukan perempesan pada daun. Juga membutuhkan biaya perawatan tidak sedikit,” katanya seperti dikutip dari Jatim Times (van).