Ketika pemerintah kembali memasang rambu PSBB lantaran pandemi covid meningkat, pengusaha muda nan cantik ini adem ayem saja. Martalinda Basuki nama lengkapnya tetap tegar menjalankan kedai minumannya . Jumlahnya lumayan banyak, sekitar 360 gerai dan 5 kafe minuman dengan brand Cokelat Klasik yang tersebar di Jawa Timur, Kalimantan dan Sumatera. Ia sendiri berbasis di Malang bersama sejumlah pegawainya yang tetap setia menjalankan usaha kafe yang merosot terimbas covid.
Namun demikian, kata perempuan yang akrab dipanggil Lala ini, dirinya tetap melakukan upgrade produk dan sistem hingga membuat rencana pengembangan bisnis walau omzet belum meningkat signifikan. “ Saat ini keramaian masih dibatasi, sehingga sangat berdampak terhadap penjualan kami,” ujarnya.
Lalu bagaimana dengan prospek pasar di tahun 2021 ? No problem tukas Lala yang pernah menyabet Juara II Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2014 untuk kategori boga mahasiswa. Ia malah berencana membuka dua kafe baru di kawasan Batu dan Joyo Agung, Malang.
“Mudah-mudahan tahun depan kondisinya bisa lebih baik, kita semua sehat dan masyarakat bisa mampir ke kafe saya, sehingga karyawan saya gajinya bisa penuh lagi,” harap Lala. Kendati basis akademisnya ilmu administrasi dari Unibraw Malang, toh dunia café bukan barang baru bagi Lala. Ini adalah passion nya sejak di usia masih muda. Debutnya membuka kafe di Kampung Inggris Kediri, pada 2011. Sempat bangkrut, namun ia bangkit lagi lewat kafe dengan minuman cokelat sejak 2012 hingga sekarang (Irvan).