octa vaganza
Berita  

Optimalkan PDB, Pemerintah Dorong Pembangunan Hilirisasi Pertambangan

Peluang, Jakarta – Guna mendukung peningkatan ekspor dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, maka pemerintah mendorong pembangunan industri bernilai tambah tinggi melalui hilirisasi di sektor pertambangan.

“Hilirisasi ini harus terus dilanjutkan, jadi tidak hanya berhenti di nikel, kita akan melakukan terhadap bijih timah, tembaga dan bauksit,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Kamis (2/3/2023).

Untuk itu, dengan adanya peningkatan nilai tambah dari komoditas di sektor pertambangan, menurut dia, maka dapat mengoptimalkan pemasukan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), sehingga otomatis peningkatan devisa yang besar, kini mencapai USD 139,4 miliar pada Januari 2023.

Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 mengalami surplus USD 3,87 miliar, utamanya berasal dari sektor non-migas sebesar USD 5,29 miliar. Ini melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020. Sebelumnya, sepanjang tahun 2022, nilai surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 54,46 miliar.

Selanjutnya, pemerintah juga merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam. Hal ini dilakukan, karena meskipun neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2022 terus mengalami surplus, namun cadangan devisa belum mengalami kenaikan yang signifikan.

“Pemerintah terus mendorong revisi regulasi terkait devisa, terkait dengan PP nomor 1 Tahun 2019. Kita lihat neraca perdagangan positif tidak tertransmisikan terhadap cadangan devisa. Nah, revisi yang akan diatur dalam PP 1 adalah terkait dengan produk hilirisasi dari SDA,” jelas Menko Perekonomian. (alb)

Exit mobile version