Terjadi peningkatan terkait perkembangan judi daring dibandingkan periode sebelumnya. Transaksi pada 2024 semester pertama saja sudah melampaui jumlah transaksi setahun penuh tahun 2022. “Artinya, ini naik sampai 237,48 persen. Perputaran dana judi daring atau online pada tahun 2024 sudah mencapai Rp283 triliun,” ujar Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana dalam rapat bersama Komisi III DPR RI.
Jumlah transaksi judi daring pada tahun 2023 mencapai Rp327,05 triliun dan tahun 2022 sebesar Rp104,42 triliun. Peningkatan transaksi ini diduga terjadi karena ada faktor bandar judi. Rata-rata bandar judi online juga melakukan transaksi dengan angka yang kecil. Karena itu, masyarakat dapat bertransaksi dengan angka yang semakin kecil.
Secara umum, terjadi kenaikan gairah berjudi di tengah masyarakat. “Kalau dulu orang terima Rp1 juta rupiah hanya akan menggunakan Rp100-200 ribu untuk judol, sekarang sudah hampir Rp900ribu. Data tersebut didapat dari hasil pantauan periode 2017 sampai dengan 2023. “Kini, jumlah terbesar pelaku judol adalah masyarakat yang melakukan deposit kecil. Jadi, depositnya cenderung Rp100.000 sampai dengan Rp1 juta,” ujarnya.
Data perkembangan distribusi persentase demografi pemain judol berdasarkan usia dari 2017 sampai dengan 2023, kelompok pemain judol berusia kurang dari 10 tahun mencapai 2,02 persen. Kelompok 10-20 tahun mencapai 10,97 persen; 21-30 tahun sebanyak 12,82 persen, kurang dari 50 tahun 33,98 persen, dan rentang 30-50 tahun mencapai 40,18 persen.
Kehadiran satuan tugas (satgas), kata Ivan, cukup efektif mencegah terjadinya potensi peningkatan judi online pada tahun 2024. “Jika tidak ada satgas, PPATK, dan beberapa instansi tidak melakukan kolaborasi, perkembangan judi online akan menyentuh lebih dari 300 persen daripada tahun lalu,” katanya.
Data perputaran dana judi online pada tahun 2024 mencapai Rp283 triliun. Tanpa intervensi dari pemerintah, seperti satgas, jumlahnya bisa mencapai Rp981,15 triliun. “Dengan pola intervensi seperti sekarang, diprediksi sampai akhir tahun transaksi judol menyentuh sedikit di atas Rp400 triliun, jika satgas bekerja seperti saat ini,” ujar Ivan.●(Asyifa)