JAKARTA—Menjadi wirausaha di masa pandemi memang butuh perjuangan keras. Hal ini yang dialami Fifi Thetrasakti, mantan marketing R-Trans Rent Car.
Fifi menjadi wrausaha didorong senang memasak. Mulanya usahanya hanya menerima pesanan antar keluarga dan rekan-rekannya. Namun kemudian dia memutuskan mendirikan usaha kuliner dengan brand Oma Bagor.
“Awal rencananya hanya ingin jual bawang goreng saja, biar tidak terlalu monoton takut pelanggan bosan, maka saya menyediakan varian lainnya seperti biji ketapang dan sambal cumi dan tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan varian baru lagi,” ujar Fifi kepada Peluang melalui Whatsapp, Kamis (4/3/21).
Dengan modal awal Rp500 ribu, Fifi menjalankan usahanya berbasis di Jatirangga, di rumah anaknya. Fofo menyadari perlu perjuangan keras mengembangkan usaha yang rata-rata masih lesu di tengah pandemi dan didukung promosi oleh Program Jakpreneur.
Produksi per bulan kurang lebih sekitar lima kilogram, dijual antara Rp30 hingga Rp50 ribu. Omzet baru berkisar Rp750 ribu hingga Rp1 juta. Fifi mengaku belum memiliki karyawan, semua masih dikerjakan sendiri dibantu anggota keluarga.
“Asal nama dari Oma Bagor karena saya seorang nenek yang biasa dipanggil oma dan bagor adalah singkatan dari bawang goreng,” imbuh dia.
Dia sadar pandemi sangat berdampak pada ekonomi dan pariwisata. Fifi sendiri adalah pekerja pariwisata. Justru Oma Bagor, ini membuka peluang usaha bawang goreng ini dengan harapan bisa membantu ekonomi keluarga.
Fifi bergabung dengan Jakpreneur sejak September 2020. Dia merasakan banyak manfaat, seperti diikutsertakan dalam agenda Jakpreneur dan diberi bantuan promosi baik secara daring maupun instagram. Sebagai catatan Fifi adalah binaan Jakpreneur PPAP Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Ke depan, saya berencana mengembangkanusaha ini untuk bertambah besar dan berharap bisa ekspor,” katanya seraya mengatakan bisa mendapatkan bimbingan dan dukungan dari lembaga terkait, agar cita-citanya terwujud (Van).







