hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Oktober 2022, BI Perkirakan Inflasi Capai 0,05 Persen

Jakarta (Peluang) : Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi penyumbang utama inflasi Oktober.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Oktober 2022 mencapai 0,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). 

“Perkiraan inflasi tersebut berasal dari Survei Pemantauan Harga (SPH) pada minggu kedua bulan Oktober 2022, dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) menjadi penyumbang utama,” kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam rilisnya, Sabtu (15/10/2022).

Ia menjelaskan, komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 pada minggu kedua, yaitu bensin sebesar 0,05 persen (mtm) dan angkutan dalam kota sebesar 0,04  persen (mtm).

Selanjutnya, angkutan antar kota, rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras yang masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu kedua Oktober,  yaitu telur ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen (mtm), cabai merah  0,08 persen (mtm), dan daging ayam ras 0,03 persen (mtm).

“Komoditas cabai rawit juga menjadi penyumbang deflasi dengan besar 0,02 persen (mtm), serta tomat dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm),” ungkapnya.

BI kata Erwin, akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. Juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Seperti diketahui pada 3 September 2022, pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter.

pasang iklan di sini