Peluang News, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan periode Agustus 2024, hari ini, Jumat (6/9/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menyatakan, sektor jasa keuangan di Indonesia masih tetap stabil di tengah ketidakpastian global saat ini.
Ia mengatakan, hal ini salah satunya didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai.
“Jadi, Rapat Dewan Komisioner bulanan menilai bahwa sektor jasa keuangan saat ini terjaga stabil dengan didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai,” ujar Mahendra.
Ia menjelaskan, kinerja perekonomian global secara umum saat ini masih melemah dengan inflasi termoderasi diiringi dengan ‘cooling down’ pasar tenaga kerja di Amerika Serikat.
Bahkan, di Eropa sendiri indikator perekonomian belum solid di tengah inflasi yang persisten dan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga bank sentral pada September 2024.
“Begitu juga di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi melambat dengan “decoupling demand” yang terus berlanjut,” ucapnya.
Bahkan, ia menyampaikan kinerja perekonomian di pasar domestik masih cukup positif dan cenderung stabil dengan tingkat inflasi inti yang masih terjaga dan neraca perdagangan yang tercatat surplus.
Namun, menurutnya, hal itu tetap perlu dicermati mengenai pemulihan daya beli relatif berlangsung lambat saat ini.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa OJK akan selalu berhati-hati atau mewaspadai berbagai faktor risiko tersebut dan potensi dampak rambatannya terhadap sektor jasa keuangan di tanah air.
“Tak hanya itu, OJK juga meminta agar para industri jasa keuangan dapat segera memonitor downside risk secara berkala dan melakukan langkah mitigasi yang diperlukan seperti menyediakan buffer yang memadai dan pelaksanaan uji ketahanan secara periodik,” pungkasnya.
