hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Nukita Food, Kuliner Taburan Nasi Tembus Pasar Asia Tenggara

BANDUNG—Rosdianty Rosjid  dengan brandnya Nukita Food baru saja mendapatkan penghargaan UMKM Award 2019 untuk kategori kuliner pada Rabu, pekan lalu.  Meraih penghargaan bukan hal yang baru bagi usaha yang didirikan Rosdianty dan dijalankan bersama suaminya Joey Johansyah Samsuar sejak 2012.

Pada 2018 Nukita Food juga meraih anugrah Siddhakarya 2018 dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Barat. Rosdianty juga meraih penghargaan inkubator BRI dan menjadi binaan BRI, hingga Pangan Award pada 2015.

Menurut Joey , Nukita Food fokus dengan  produk Kentang Kuring, Kremes dan Tericang (teri kacang), masing-masing dengan dua varian, yaitu original dan pedas.  Saat ini Nukita sudah mempunyai dua gerai di Kota Bandung dan produknya sudah masuk ke 150 toko dan pasar swalayan, seperti Griya, yogya dan Superindo.

“Kami sudah mengikuti pameran di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Jepang. Selama pameran produk terjual habis antara 3 hingga 5 dus,” ujar Joey ketika dihubungi Peluang, Senin (14/10/19).

Hanya saja untuk ekspor ke luar negeri Nukita masih membutuhkan peningkatan kemampuan produksi dan modal.  Sekalipun dalam akun Facebooknya kuliner ini sudah didatangi buyer dari Amerika Serikat.

Setiap pieces produk Nukita dibandroll antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu. Joey menyebutkan penjualan tertinggi seribu pieces per bulan.

Rosdianty merintis bisnis Kentang Kuring ini berawal dari usaha kateringnya yang dijalankan 2011. Namun, karena merasa repot mengurus katering, dirinya mencoba membuat kentang dalam kemasan.  Menurut dia bisnis Kentang Kuring lebih mudah dijalankan.

 ”Kalau katering ‘kan harus fresh. Sedangkan makanan dalam kemasan seperti ini bisa membuatnya sekaligus. Satu kali produksi bisa produksi banyak dan tahan lama,” ujar Evi, panggilan karibnya seperti dilansir Jabar Ekspres  beberapa waktu lalu.

Latar belakang pendidikan perempuan yang karib disapa Evi ini mendukung yaitu Teknologi Pangan dari Universitas Pasundan, sementara Sang suami dari jurusan manajemen dan bisnis. Semua produknya tanpa bahan pengawet dan monosodium glutamate (MSG).

Nukita Food memperkerjakan sepuluh karyawan. Evi berbagi tugas dengan suami. Evi mengurusi produksi sedangkan suami mengurus negosiasi dan marketing (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini