JEMBER—Hampir setahun Ning Jember 2017 Jihan Olivia Nur Annisa Afrianto bertugas sebagai duta wisata wilayahnya. Sebagai Ning Jember, Jihan kerap hilir mudik ke luar kota. Misalnya pada Juli 2018 yang lalu mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember ini hadir ikut menjaga stand Kabupaten Jember, bersama rekannya M Zainal Abidin salah satu finalis Gus dan Ning Jember 2017 di parhelatan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di ICE, Bumi Serpong Damai.
Sebagai duta wisata dara kelahiran 2 Juni 1999 ini memahami potensi daerahnya yang bisa menarik para wisatawan. Di antara destinasi wisata yang dikagumi di Kabupaten Jember adalah “Coffee and Cocoa Science Techno Park”, yang menurut Jihan satu-satunya di Indonesia.
Berikut wawancara Peluang dengan dara yang punya hobi menyanyi keroncong ini, Minggu (29/7/2018) melalui aplikasi Whatsapp.
Hampir setahun menjadi Ning Jember. Pengalaman apa saja yang paling berkesan?
Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan. Saya banyak mempelajari hal hal baru mulai dari ilmu yang tidak pernah saya pelajari sama sekali sampai dengan memperdalam ilmu. Selain itu menambah koneksi, memperbanyak teman, berwisata tentunya ke berbagai daerah dan masih banyak lagi pengalaman seru lainnya. Saya sendiri menginginkan masa muda saya dimanfaatkan sebaik mungkin tidak hanya untuk belajar tetapi juga turut berkontribusi kepada kabupaten tempat kelahiran saya .
Bagi Jihan sebagai duta wisata, tempat wisata apa yang Jihan suka dari Kabupaten jember?
Saya sangat menyukai pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia, yang hanya satu satunya di Indonesia yaitu di Jember. Karena disana kita tidak hanya dapat berekreasi saja namun juga dapat belajar ilmu pengetahuan seputar kopi dan kakao, mulai dari proses awal hingga menjadi kopi dan coklat siap santap. Tur kebunnya menggunakan kereta yang didesain unik seperti dalam kartun Flinstone sehingga sangat cocok untuk berselfie ria.
Selain itu kita tidak hanya dapat membawa cerita dan ilmu saja tetapi juga dapat membawa oleh oleh karena di sana juga disediakan kafe yang isinya penuh produk puslit koka mulai dari eskrim coklat, kopi, sabun, coklat susu, dan banyak sekali produk unik lainnya.
Banyak orang dari luar kota berbondong-bondong datang hanya untuk mempelajari kopi dan kakao di “coco park” (maksudnya Coffee and Cocoa Science Techno Park) ini, dan ini merupakan salah satu dari sekian banyak hal di Jember yang membuat saya sangat bangga telah tinggal di Kota Jember ini.
Bukankah Jember terkenal karena komoditas tembakau, apa Jihan pernah lihat kebun tembakau?
Ya, Jember merupakan daerah dengan komoditas pertanian tembakau, sudah pasti saya pernah melihat kebun tembakau. Tembakau di sini ditreatment sebaik mungkin, agar menghasilkan rasa yang pas bagi pemakai rokok, sampai sampai daun hasil tani juga banyak yang dikirim ke berbagai daerah bahkan berbagai negara di dunia dalam bentuk mentah maupun dalam bentuk cigarete.
Kalau UKM, ada yang khas Jember yang menurut Jihan menarik?
Banyak mas, Sangkar burung, batik, gendang, genteng, dan balung tutul. Yang uniknya adalah di Jember terdapat suatu desa yang masyarakatnya mayoritas membuat kerajinan yaitu Desa Balung Tutul, kerajinan hasil dari desa ini banyak juga yg telah diekspor ke berbagai negara di dunia.
Pandangan Jihan terhadap Jember sendiri bagaimana?
Kota Jember, satu kata yaitu wonderfull. Sangat lengkap mulai dari SDA sampai SDM Kabupaten Jember yang membanggakan. Keramahtamahan penduduk, kreatif, hingga menciptakan suatu karya yang mendunia yaitu “Jember Fashion Carnaval” sehingga Jember dinobatkan menjadi kota karnaval oleh Presiden RI Joko Widodo, tidak hanya membawa nama kabupaten tetapi juga membawa nama Indonesia ke berbagai negara di dunia.
Suasana pemilihan Gus dan Ning Jember 2017 pada Oktober 2017-Foto: Dokumentasi Pribadi.Apa yang Jihan lakukan setelah selesai menuaikan tugas sebagai Ning Jember 2017?
Saya ingin fokus kuliah terlebih dahulu dan mencapai goals saya agar dapat membanggakan dan membahagiakan kedua orangtua saya kelak. Saya ingin tetap dapat berkontribusi tidak hanya bagi kabupaten saya saja tapi saya ingin pula dapat berkontribusi bagi negara saya, negara Indonesia (Irvan Sjafari).